> >

Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Jadi 403,1 Dollar AS atau Rp6.026 T Per Akhir April 2023

Ekonomi dan bisnis | 15 Juni 2023, 14:02 WIB
Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir April 2023 sebesar 403,1 miliar dolar AS. Atau setara Rp6.026 triliun (kurs Rp14.950). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir April 2023 sebesar 403,1  miliar dolar AS, atau setara Rp6.026 triliun (kurs Rp14.950). Jumlah itu lebih rendah dibanding Maret 2023 yang sebesar 403,3 miliar dolar AS.

ULN Indonesia juga turun 1,3 persen dibanding April 2022.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Adapun ULN Indonesia terdiri dari utang pemerintah dan utang swasta.

Ia menjelaskan, posisi ULN pemerintah pada akhir April 2023 tercatat sebesar 194,1 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,0 miliar dolar AS. Sementara secara tahunan posisi ULN pemerintah tumbuh 1,8 persen (yoy).

“Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga,” kata Erwin dalam keterangan resminya, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: Klarifikasi Kemenkeu soal Utang Grup Citra, Ternyata Perusahaan Tutut Soeharto, Bukan Jusuf Hamka

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,1 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9 persen); jasa pendidikan (16,8 persen); konstruksi (14,3 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (10,2 persen).

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, posisi ULN swasta pada akhir April 2023 tercatat sebesar 199,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 199,9 miliar dolar AS.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber :


TERBARU