> >

Ini yang Terjadi pada Tubuh ketika Puasa, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?

Kesehatan | 24 Maret 2023, 03:15 WIB
Foto ilustrasi puasa. Apa yang terjadi pada tubuh ketika puasa. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Umat muslim kini tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan 2023. Tak sekedar ibadah, puasa memiliki efek baik bagi kesehatan tubuh, mulai dari pembersihan sel, melancarkan metabolisme tubuh, hingga menjaga kesehatan mental.

Selama berpuasa, kita dilarang untuk makan dan minum mulai terbitnya fajar hingga terbenam matahari atau selama 13 jam di Indonesia. Tidak sedikit yang menjadikan momen Ramadan untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Kiat Penuhi Kebutuhan Cairan saat Berpuasa Ramadan Menurut Dokter

Lantas, bisakah puasa menurunkan berat badan? Mari simak apa yang terjadi pada tubuh selama berpuasa, dikutip dari Medical News Today.

Saat tubuh tidak dalam mode berpuasa, tubuh akan menggunakan gula atau glukosa sebagai energi utamanya. Glukosa ini disimpan di hati dan otot dan dilepaskan ke aliran darah ketika tubuh membutuhkan.

Saat berpuasa, proses ini berubah. Sekitar 8 jam setelah tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhir. Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan glukoneogenesis yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.

Sejumlah studi menunjukkan bahwa glukoneogenesis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar. 

Ketika tidak ada karbohidrat atau sumber glukosa yang masuk, maka tubuh akan membuat glukosa sendiri dengan menggunakan sebagian besar dari lemak kita.

Baca Juga: 5 Resep Minuman Segar Pelepas Dahaga, Cocok untuk Buka Puasa

Proses melepaskan lemak dan membakarnya untuk energi ini melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai keton. Umumnya, proses ini terjadi setelah kita berpuasa selama 16 jam.

Beberapa jam kemudian, tubuh kehabisan sumber energi. Pada titik ini, metabolisme seseorang melambat dan tubuhnya mulai membakar jaringan otot untuk energi.

Melansir Longevity Technology, peralihan metabolisme ini bergantung pada kadar glikogen dasar pada tubuh saat puasa, komposisi makanan terakhir, hingga aktivitas fisik yang dilakukan selama berpuasa.

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Medical News Today/Longevity Technology


TERBARU