> >

Mengembalikan Esensi Ramadan, Dosen UIN Yogyakarta: Rawat Puasa, Jangan Sampai Rusak karena Hal Ini

Kalam | 14 Maret 2023, 16:31 WIB

 

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tamtowi, saat ditemui di Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). (Sumber: Kompas TV/Fiqih Rahmawati)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Mohammad Tamtowi, mengkritisi banyaknya kampanye soal ibadah sunah di bulan Ramadan yang secara tidak langsung membuat masyarakat lupa dengan esensi puasa.

Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib ditunaikan oleh umat Muslim. Tamtowi mengingatkan masyarakat Muslim agar mengutamakan ibadah wajib. 

“Intinya puasanya itu, jangan sampai kita rajin melakukan hal-hal yang disunnahkan dalam puasa, tapi puasanya sendiri nggak diperhatikan, nggak terjaga dengan baik,” jelas Tamtowi ketika berbincang dengan Kompas.TV,  di Yogyakarta, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga: Dosen UIN Jogja: Ramadan adalah Medan Juang untuk Tingkatkan Kualitas Ketakwaan

“Selama ini, kampanye-kampanye tentang melakukan kesunahan-kesunahan itu lebih dahsyat daripada mengingatkan bahwa kamu sedang puasa,” tegas dia.

Sebagai contoh, ketika kita membaca Al-Qur’an di malam hari, tetapi justru mengganggu orang lain. Ibadah sunah yang diharapkan dapat menyempurnakan ibadah wajib, dalam hal ini puasa, justru merusak puasa itu sendiri.

 

Untuk itu, esensi dari puasa Ramadan dan ibadah wajib selama Ramadan perlu dikembalikan pada tempatnya.

Lebih lanjut, Tamtowi menyebutkan, selain untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, puasa juga berfungsi sebagai pembentukan karakter.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU