> >

Kisah Perempuan Utang Puasa di Zaman Nabi: Ibunya Wafat, Ia Galau

Cerita | 24 April 2022, 05:35 WIB
Ilustrasi kisah Nabi berikut ini menyentuh. (Sumber: Gramedia.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Suatu ketika Nabi Muhammad kedatangan seorang perempuan usai mengisi majlis di Masjid Nabawi. Tiba-tiba saja, perempuan itu muncul di hadapan beliau.

Perempuan itu tampak galau. Ibunya wafat dan ia ingin menggantikan apa yang diinginkan ibunya, tapi tidak kesampaian. 

“Wahai, Rasulullah. Aku begitu mencintai ibuku. Suatu ketika, aku memberi ibuku seorang sahaya perempuan. Tapi baru-baru ini ibuku wafat,” katanya.

“Engkau anak yang baik, engkau pasti mendapat pahala. Dan sahaya itu jadi milikmu,” kata Nabi begitu lembut.

Perempuan itu tampak ragu. Ia sedikit gusar dan hendak bertanya, tapi terlalu takut.

“Wahai Rasulullah, bolehkah mengajukan pertanyaan lain?” tanyanya.

Ingin Menggantikan Ibunya

Rasulullah pun mempersilakan perempuan tersebut untuk mengutarakan isi hatinya. Apalagi, ia melihat perempuan tadi begitu bersungguh-sungguh. 

“Wahai, Nabiku, ibuku punya utang puasa. Sebulan lamanya. Apakah boleh aku berpuasa atas nama ibuku?” tanya perempuan itu dengan rasa ingin tahu.

Nabi tersenyum.

“Berpuasalah atas nama ibumu,” jawabnya, santun dan ramah.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU