> >

Benarkah Puasa Bikin Awet Muda? Begini Penjelasan Dokter

Kesehatan | 10 April 2022, 18:14 WIB
Ilustrasi awet muda. (Sumber: Freepik/senivpetro)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Puasa telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan kulit dan membuat awet muda.

Dokter, ahli gizi, dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum menjelaskan bahwa pengurangan kalori atau restriksi kalori (calorie restriction) berhubungan dengan upaya mencapai kondisi awet muda.

Sederhananya, puasa dan dan pengurangan kalori mengaktifkan gen bernama sirtuin yang ada dalam organel sel mitokondria.

Baca Juga: Simak, Ini 5 Pilihan Olahraga Ringan yang Cocok Dilakukan Saat Puasa agar Badan Tetap Bugar

“Dan ini rahasia umur panjang (atau awet muda),” kata Tan, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/4/2022).

Gen sirtuin sendiri berperan dalam reparasi DNA dan mempertahankan telomer atau struktur pada kromosom. Jika struktur semakin pendek, maka umur seseorang juga memendek.

Pengurangan kalori saat berpuasa berpengaruh terhadap gen sirtuin itu sendiri. Tentunya, harus disertai dengan kualitas makanan yang dikonsumsi.

“Upaya kontrol konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi, harus dilakukan saat sahur hingga berbuka puasa,” jelasnya.

Penuaan Pembuluh Darah

Sementara itu, melansir Medical News Today, ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Ming Hui Zou, direktur di Pusat Kedokteran Molekuler dan Translasional di Georgia State University melakukan penelitian terkait hubungan puasa dan penuaan.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Molecular Cell ini menunjukkan bahwa puasa atau membatasi asupan kalori dapat menghasilkan molekul yang menunda penuaan vaskular.

“Bagian terpenting dari penuaan adalah penuaan pembuluh darah. Ketika orang menjadi lebih tua, pembuluh yang memasok darah ke organ menjadi yang paling sensitif terhadap kerusakan akibat penuaan,” kata Dr. Zou.

Baca Juga: 7 Pilihan Menu Rendah Kalori Saat Buka Puasa Sore Nanti, Cocok untuk Program Diet

Mereka melakukan penelitian ini dengan menggunakan tikus percobaan. 

Hasilnya, tikus yang kelaparan menghasilkan molekul beta-hidroksibutirat yang mencegah penuaan pada pembuluh darah.

Beta-hidroksibutirat adalah keton, molekul yang diproduksi oleh hati dan digunakan sebagai sumber energi ketika glukosa tidak tersedia. Saat berpuasa, tubuh memproduksi keton. 

Beta-hidroksibutirat ini mendorong pembelahan dan penggandaan sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. 

“Kami menemukan [bahwa beta-hidroksibutirat] dapat menunda penuaan pembuluh darah. Itu sebenarnya memberikan hubungan kimiawi antara pembatasan kalori dan puasa dan efek anti-penuaan,” jelas Dr. Zou.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com, Medical News Today


TERBARU