> >

Kisah Pilu Wafatnya Putri Rasulullah Fatimah Azzahra di Awal Ramadan, Bikin Sayyidina Ali Terpukul

Cerita | 6 April 2022, 09:44 WIB
Ilustrasi Ramadan. Di bulan ini ada kisah menyayat hati, terjadi di bulan awal Ramadan yakni wafatnya Sayyidah Fatimah Azzahra putri Nabi (Sumber: Shutterstock.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Putri kesayangan Rasulullah, Sayyidah Fatimah Az-zahra, wafat di awal-awal Ramadan pada tahun ke-11 hijriah pada usia 28 tahun. Wafatnya Fatimah Az-zahra membuat umat muslim berduka, terlebih suaminya Ali bin Abi Thalib. 

Umat Islam berduka sebab beliau adalah putri Rasululllah dan dianggap merupakan sosok yang merepresentasikan sikap dari dua orang tuanya, yakni Khadijah dan tentu saja Nabi itu sendiri. 

Dalam sejarahnya, Rasulullah sangat mencintai Fatimah Az-zahra. Ia bungsu dari pernikahan bersama Khadijah. Cinta Nabi bahkan digambarkan melebihi cinta-cinta kepada putra-putri beliau yang lain.

Ia juga meninggal beberapa bulan saja setelah Nabi Muhammad berpulang, yakni pada tahun ke-11 hijriah atau bertepatan dengan tahun 632 M.

Ketika dikabarkan Sayyidah Fatimah Az-Zahra wafat, seluruh umat Islam mengalami kedukaan yang besar. Apalagi, beliau wafat dalam awal-awal Ramadan, bulan yang harusnya jadi bulan gembira tapi bertepatan dengan wafatnya sosok yang begitu dicintai umat.

Dinukil dalam buku  Wanita-Wanita Kebanggaan Islam karya Umar Ahmad ar-Rawi, dikisahkan Ali bin Abi Thalib yang juga Khulafaurrasyidin keempat dalam sejarah Islam, begitu terpukul.

Baca Juga: Peristiwa Besar di Bulan Safar, Nabi Muhammad Menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib

Ali bin Thalib Mendendangkan Syair di Kubur Fatimah

Dikisahkan dalam buku tersebut, Ali bin Thalib langsung yang memimpin prosesi salat jenazah dan mengantarnya ke liang lahad.

Saat pulang ke rumahnya, Ali pun merasa terpukul dan merasa kesepian. Ia pun melantunkan syair yang begitu menyahat hati:

Telah aku alami banyak derita di dunia bersama kekasihku

Setiap pertemuan sepasang kekasih harus diakhiri dengan perpisahan

Dan segala sesuatu tanpa perpisahan itu sedikit

Kehilanganku atas Fatimah setelah Muhammad

Adalah bukti bahwa tidak ada kekasih yang abadi.

Ali bin Thalib pun tiap hari menziarahi kekasihnya tersebut. Pada suatu hari, ia menangis di atas kubur istrinya dan ia melantunkan syair yang menyentuh:

Setiap lewat di kubur seorang kekasih seraya mengucapkan salam,

Ia tak mau menjawab salamku?

Hai, kubur, kenapa engkau tak mau menjawab salam memanggil-manggil penghunimu?

Apakah engkau telah bosan mempertemukan aku dengannya?

Fatimah dan Ali sendiri dikarunia beberapa anak, yang putra ada Hasan dan Husein, serta satu lagi Muhsin yang wafat saat kecil. Sedangkan untuk bayi perempuan ada Ummu Kultsum, Zainab, al laits bin Sa’ad dan bungsu Ruqayyah yang juga wafat sedari kecil. Wallahu a’lam.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU