> >

Mau Tahu Waktu Sahur yang Sesuai Anjuran Rasullah SAW? Simak Penjelasannya

Panduan | 30 April 2021, 23:40 WIB
Ilustrasi bangun sahur saat Ramadan. (Sumber: Unsplash/Mpho Mojapelo)

SOLO, KOMPAS.TV - Saat berpuasa tentu identik dengan makan sahur. Kegiatan ini merupakan sunah Ramadan. Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad S.A.W menjelaskan sunah makan sahur. Dalam hadis riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095 yang berbunyi:

Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.

Penjelasan hadis yang lain:

Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat kepada orang-orang yang makan sahur. (Hadis riwayat Ahmad).

Baca Juga: Makan Sahur dengan Mi Instan, Apa Efeknya Bagi Tubuh?

Setelah melaksanakan sahur, kemudian umat muslim disunahkan untuk mengakhiri sahur sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.  Makan sahur disunahkan di bagian akhir atau mendekati fajar (subuh).

Mengutip dari laman nu.or.id, Nabi Muhammad S.A.W menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sahur di waktu yang tepat. Seperti berbuka puasa disunnah untuk sahur, dalam hadis disunnahkan mengakhiri sahur.

Dalam hadis riwayat Ahmad, Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur”.

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam. Dalam kitabnya Bahrul Fawaid disebutkan bahwa:

"Nabi SAW pernah ditanya, malam apa yang paling didengar (doa)? Sepertiga terakhir malam, tegas Nabi SAW."

Dalam hadits lain, Nabi SAW berkata, "Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah.
Kemungkinan menghakhiri sahur ialah dikerjakan di sepertiga terakhir malam. Sepertiga malam merupakan waktu yang tepat untuk berdoa, memohon ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT."

Baca Juga: Tak Perlu Repot, Makan Sahur Cukup Dengan Membaca Basmalah, Ini Panduannya

Dalam penjelasan hadis tersebut, tujuan untuk mengakhiri sahur tak hanya makan dan minum. Mengakhiri sahur ini diiringi dengan ibadah lainnya seperti salat, zikir, dan berdoa.

Dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW sendiri, beliau terbiasa bangun tengah malam dan salat malam. Berdasarkan kesaksian Hudzaifah, dia pernah makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW, menjelang subuh. (HR Ibnu Majah).

Kesaksian ini diperkuat dengan pengakuan Zaid bin Tsabit. Zaid pernah sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian salat berjamaah. 

"Ketika ditanya, berapa lama jarak antara selesai makan dan salat, Zaid lalu menjawab kisaran membaca lima puluh ayat." (HR Ibnu Majah).

Jika memperhatikan riwayat hadis tersebut, dapat disimpulkan, waktu paling tepat mengerjakan sahur di sepertiga terakhir malam.

Baca Juga: Mulai Apel sampai Blewah, 7 Buah Ini Baik Dikonsumsi saat Sahur

Makan sahur dilakukan sebelum azan subuh tiba. Tetapi usahakan waktu makan dan waktu subuh tidak terlalu dekat.

Jarak antara makan dan waktu subuh ini, bisa digunakan untuk sahur dan bersiap-siap mempersiapkan diri untuk salat subuh.

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU