> >

Hitung-hitungan Sandiaga, Piala Dunia U20 Batal Indonesia Rugi Rp3,7 Triliun

Ekonomi dan bisnis | 31 Maret 2023, 14:46 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan keterangan pers kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2023). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, potensi kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 minimal Rp3,7 triliun. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, potensi kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 minimal Rp3,7 triliun.

Jumlah itu berasal dari dana yang digunakan untuk merenovasi stadion dan lapangan untuk pertandingan, kunjungan wisatawan yang batal, serta dari sektor perhotelan dan ekraf lainnya.

"Total kita sedang mengkaji dan sudah keluar hasil kajian awal di mana venue-venue tersebut sudah direnovasi beberapa tahun terakhir, oleh PUPR Kemenpora ini jumlahnya sudah di atas Rp500 miliar lebih," kata Sandi kepada Tim Liputan Kompas TV, di kawasan Lido, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Bagaimana Nasib Anggaran Ratusan Miliar Rupiah?

Tadinya, Piala Dunia U-20 akan digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023. Gelaran itu juga diprediksi akan menarik minat wisatawan asing dan penonton dari negara lain.

"Target pendapatan berbasis jumlah penonton yang sekitar 2 juta dalam pertandingan-pertandingan yang sudah disusun di enam kota itu, total lebih dari 2 juta penonton - 2,3 juta penonton dan minimal dampaknya itu mencapai Rp3,7 triliun. Dan ini kerugian yang sangat besar," kata Sandi.

Menurut Sandi, yang lebih penting dari kerugian materil adalah hilangnya kesempatan timnas U20 untuk tampil di ajang sekelas Piala Dunia.

Baca Juga: Presiden CONMEBOL Kaget Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, tapi Dukung Argentina

"Tapi yang lebih besar lagi adalah harapan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak muda kita menjadi bagian daripada perhelatan ajang sepak bola yang boleh dibilang mirip-mirip sama ajang FIFA World cup di Qatar," tuturnya.

Sandi juga mengkhawatirkan reputasi Indonesia sebagai penyelenggara acara internasional, seperti keketuaan ASEAN dan konser musik. Seharusnya reputasi Indonesia sebagai destinasi unggulan harus dijaga.

Kemenparekraf bersama pihak lainnya akan mencari event-event pengganti untuk menarik wisatawan.

"Banyak sekali event tahun ini dan kita menjadi tuan rumah Keketuaan ASEAN, itu jangan sampai reputasi kita yang sudah begitu sulitnya kita bangun ini terdampak," ucapnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU