Atasi Macet Jakarta, Dishub DKI Manfaatkan Kecerdasan Buatan Google
Kebijakan | 14 Februari 2023, 14:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang menguji coba pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sejumlah ruas jalan. Dishub menggandeng Google sebagai pihak yang menyediakan teknologi AI.
Hal itu dilakukan untuk memantau lampu lalu lintas (traffic light), agar lalu lintas lebih lancar di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, uji coba dilakukan di ruas jalan yang menghubungkan wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur yakni Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.
“Ini akan kami terapkan untuk optimalisasi lampu lalu lintas,” kata Syahrin di Jakarta, Selasa (13/2/2023).
Jika uji coba berhasil mengurangi kemacetan, Dishub DKI akan menambah ruas jalan yang menggunakan artificial intelligence.
Baca Juga: Dishub DKI Tegaskan Puluhan Bus TransJakarta Terparkir di Jaktim Tidak Mangkrak
“Jika ada perbaikan kinerja lalu lintas, ini akan kami perluas wilayahnya,” ujar Syafrin seperti dikutip dari Antara.
Kerja sama dengan Google ini dilakukan sejak akhir 2022.
Di ruas jalan yang diuji coba, ada delapan simpang yang diatur dengan lampu lalu lintas. Dari analisis yang dilakukan AI Google, Dinas Perhubungan DKI akan mengantongi data terbaru terkait kondisi lampu lalu lintas.
“Hasilnya ini akan digunakan untuk mengoptimalisasi traffic light di sepanjang koridor. Jika ini ada perbaikan kinerja, secara koridor ini akan diperluas wilayahnya,” ucap Syahrin di Balai Kota, Senin (13/2).
Sejalan dengan langkah itu, Syafrin menjelaskan pihaknya juga membangun sistem kecerdasan transportasi untuk pengendalian lalu lintas.
Baca Juga: Perhatian! Stasiun MRT Thamrin Dibangun, Ada Rekayasa Lalu Lintas 12 Februari-15 Juni 2023
Targetnya, kata dia, dalam waktu dekat ada 20 simpang jalan akan dikoordinasikan dengan sistem tersebut untuk mengurai kemacetan.
“Di sisi lain tentu dengan layanan angkutan umum, terus kami integrasikan termasuk di dalamnya penambahan kualitas layanan angkutan umum,” katanya.
Pemprov DKI tengah melakukan beberapa program untuk mengurangi kemacetan. Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta menambah 30 bus listrik yang digunakan TransJakarta dan ditargetkan hingga akhir tahun ini sudah beroperasi 220 bus listrik.
Baca Juga: Dirlantas Bakal Tambah Titik Putaran Balik di Jakarta yang Akan Ditutup Tahun Ini
Beberapa upaya tersebut diharapkan menambahkan cara mengurai kemacetan lalu lintas yang selama ini dilaksanakan di antaranya ganjil genap, rencana penutupan 27 putaran balik hingga wacana jalan elektronik berbayar (ERP).
Sebelum itu, juga ada kebijakan three in one (3 in 1) untuk menekan kemacetan di Jakarta yang saat ini sudah dihentikan dan digantikan dengan ganjil genap.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber : Antara