> >

MinyaKita Langka, Mendag Janji Banjiri Pasar dengan Minyak Goreng Subsidi di Februari

Ekonomi dan bisnis | 31 Januari 2023, 07:57 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah dan produsen siap meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan. Tambahan stok minyak goreng itu akan disediakan selama tiga bulan yaitu Februari—April 2023. (Sumber: Dok. Kemendag )

Baca Juga: Pasokan Kurang, Minyak Goreng Curah Langka & Mahal

Saat ini, HET migor di tingkat konsumen sebesar Rp14.000/liter untuk minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita) atau Rp15.500/kg untuk minyak goreng curah.

Sedangkan pada 27 Januari 2023, rata-rata harga eceran minyak goreng yaitu, curah sebesar Rp14.700/liter, naik 3,52 persen dan kemasan merek MinyaKita sebesar Rp14.700/liter, naik 5 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2022.

Harga ini telah melampaui HET yang ditetapkan sebesar Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.

Sebelumnya, masyarakat di sejumlah daerah mengeluhkan langkanya pasokan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita. Sekalipun ada, harganya tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp14.000. Kini, MinyaKita dijual seharga Rp16.000 hingga Rp20.000 per liter.

Mengatasi hal tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pasokan MinyaKita sebenarnya tidak berkurang. Namun semakin banyak masyarakat yang membeli MinyaKita sehingga harganya menjadi naik.

“Seperti minyak goreng, yang dijamin pemerintah itu MinyaKita, cuma repotnya yang dicari orang itu MinyaKita. Jadi berebut, semuanya mencari minyak goreng Minyakita. Jadi saya minta stok ditingkatkan,” kata pria yang akrab disapa Zulhas ini kepawa wartawan, usai menghadiri acara Jalan Sehat Masyarakat Jakarta Timur di Malaka Sari, Duren Sawit, Minggu (29/1).

Baca Juga: JD.ID Diskon Gede-gedean, Cuci Gudang Sebelum Tutup Akhir Maret

Untuk mengatasinya, Zulhas sudah mengeluarkan aturan peningkatan rasio Domestic Market Obligation (DMO) sawit.

“Pasokan dalam negeri kita tingkatkan, kalau dulu (pasokan) ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9. Sekarang tidak, suplai dalam negeri tetap 1, ekspornya cuma 6. Jadi tentu akan lebih banyak dibanjiri dalam negeri,” ujar Zulhas.

Hal itu dilalukan untuk menjaga pasokan minyak goreng di dalam negeri. Apalagi sebentar lagi menjelang bulan puasa, di mana kebutuhan minyak goreng akan meningkat.

“Tapi sekali lagi ini mau puasa, kita memang sudah mempersiapkan secara serius karena tidak mudah. Tahu sendiri, kalau lebaran pada bikin kue, akan masak, padahal ayam bertelur itu sehari satu, nggak bisa dua kan? Makanya lagi atur supaya suplai (dalam negeri) cukup,” tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU