> >

Tahun Ini Fresh Graduate hingga Pengangguran Bisa Ikut Kartu Prakerja, Ini Bedanya dengan Edisi 2022

Kebijakan | 19 Januari 2023, 07:40 WIB
Pendaftaran Kartu Prakerja 2023. (Sumber: prakerja.go.id)

Pada kesempatan yang sama, Head Kemitraan dan Program MPPKP Dwina M. Putri menuturkan, bidang-bidang pelatihan yang tersedia dalam ekosistem program akan diprioritaskan pada keterampilan yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.

"Pekerjaan-pekerjaan yang paling dibutuhkan sesuai kajian tersebut, antara lain bidang bisnis, perkantoran, manufaktur, ekonomi kreatif, teknik, pertanian, jasa perorangan, dan hospitality," ucap Dwina.

Bidang-bidang prioritas itu berdasarkan riset Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Bank Dunia dan lembaga-lembaga lainnya.

Seperti laporan “Critical Occupation List” tahun 2018, laporan “Indonesia’s Occupational Tasks and Skills” tahun 2020, studi World Economic Forum Future Job Report tahun 2020, serta riset Online Vacancy Outlook tahun 2020.

Selanjutnya, para peserta akan mendapatkan besaran bantuan sebesar Rp4,2 juta.

Jumlah itu terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600.000 untuk mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak satu kali, dan insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei.

Baca Juga: Penting! Ini 3 Hal Baru Terkait Pelatihan Program Kartu Prakerja 2023, Mulai Dilakukan Offline

Dwina menambahkan, Program Kartu Prakerja ini akan dimulai di 10 kota besar dan secara bertahap ditingkatkan sampai seluruh Indonesia.

Sedangkan untuk model online atau daring, sama seperti sebelumnya, dapat diikuti dari seluruh provinsi.

"Dimulai dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura," ucapnya.

 

Berdasarkan data MPPKP, sejak 1 pada April 2020 hingga gelombang 47 akhir tahun 2022, program tersebut telah memberikan manfaat bagi 16,42 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Sepanjang tahun 2022, sebanyak 53,6 persen peserta di antaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan penyandang disabilitas.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU