> >

4 Tips Mulai Berinvestasi dari Profesional

Ekonomi dan bisnis | 23 November 2022, 13:00 WIB
Meski nilai investasi tinggi di Indonesia, masih banyak orang yang keliru dalam melakukannya. (Sumber: Freepik/our_team)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tren investasi semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Mengutip dari situs Kementerian Investasi, secara kumulatif, realisasi investasi selama periode Januari hingga Desember 2021 mencapai Rp901,02 triliun. 

Capaian ini melebihi 100,1 persen dari target yang diberikan secara khusus oleh Presiden RI Joko Widodo, yaitu sebesar Rp900 triliun.

Sayangnya, capaian ini tak sebanding dengan pengetahuan masyarakat Indonesia seputar investasi. Banyak dari mereka yang masih terjerat investasi bodong. Padahal, sebagai pemula, ada beberapa hal yang harus dikuasai sebelum berani memulai investasi.

Dalam siniar CUAN bertajuk “Ngerumpi CUAN: Perjalanan Awal Mula Berinvestasi ala CFP” yang dapat diakses melalui dik.si/CUANInvestasiCFP, dua jurnalis keuangan kondang, Joice Tauris Santi dan Djumyati Partawidjaja berbagi pengalamannya sebelum memulai berinvestasi.

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mulai berinvestasi? Mengutip dari Investopedia, berikut adalah daftarnya.

1. Tentukan Toleransi terhadap Risiko

Sebelum berinvestasi, kita harus mengetahui seberapa besar toleransi risiko kita. Pasalnya, kita tak pernah lepas dari risiko saat berinvestasi. Risiko terhadap toleransi ini juga bisa dipertimbangkan melalui uang dingin yang kita punya.

Baca Juga: KH Hasyim Asy’ari: Pendiri NU yang Turut Melawan Penjajah

Jangan sampai kita berinvestasi dengan uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau sehari-hari. Jika belum siap menerima risiko yang besar, pilihlah instrumen investasi berupa reksadana pasar uang. Sementara itu, jika siap dengan risiko besar, pilihlah saham.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Setelah paham besaran risiko, kita juga perlu menentukan tujuan investasi. Sebab, tujuan investasi juga akan memengaruhi instrumen investasi yang digunakan.

Tujuan investasi pun beragam, misalnya membeli rumah, menambah dana pensiun, atau menabung untuk biaya kuliah. Namun, tujuan ini juga dapat berubah seiring waktu. Jadi, pastikan untuk meninjaunya secara berkala sehingga kita tetap fokus untuk mencapainya.

3. Tentukan Gaya Investasi

Beberapa investor ingin berperan aktif mengelola investasi mereka, sementara yang lain lebih suka mengecek sesekali dan melupakannya. Pasalnya, jika bisa mengelola investasi seorang diri, kita bisa berinvestasi di saham, obligasi, ETF, dan reksa dana.

Sementara itu, jika masih pemula, kita bisa menyewa penasihat keuangan untuk membantu kita dalam membuat keputusan investasi hingga memantau portofolio.

4. Belajar Literasi Finansial

Literasi keuangan merupakan keterampilan yang dibutuhkan saat membuat pilihan tentang keuangan pribadi. Di dalamnya mencakup bagaimana cara mengelola uang dengan memahami perbankan, investasi, manajemen keuangan pribadi, dan penganggaran.

Baca Juga: Apakah Inflasi Berpengaruh pada Harga Properti?

Melalui literasi keuangan, kita akan belajar seputar investasi berupa instrumen, teknik, hingga cara berinvestasi dari saham luar negeri.

Jika menggunakan literasi finansial secara maksimal, kita dapat berinvestasi untuk mencapai stabilitas ekonomi dan keuangan.

Ingin tahu lebih lanjut tips mengajarkan investasi ke orangtua? Yuk, langsung aja dengerin siniar CUAN episode “Ngerumpi CUAN: Perjalanan Awal Mula Berinvestasi ala CFP” bersama Joice dan Djum yang dapat diakses melalui dik.si/CUANInvestasiCFP

Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU