> >

33.800 Kendaraan Listrik Sudah Mengaspal di RI, Targetnya 2 Juta Unit

Bumn | 22 November 2022, 08:20 WIB
Mobil listrik buatan Hyundai. Hingga November 2022, ada 33.800 unit kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia. Kendaraan itu terdiri dari l mobil listrik, motor listrik hingga bus listrik. (Sumber: Twitter @jokowi)

"Dengan tren pertumbuhan yang ada pada tahun 2030 total roda empat diprediksi bisa meningkat hingga 35 juta unit, dan roda 190 juta unit. Hal ini menyebabkan total konsumsi BBM transportasi sebesar 120 juta kilo liter dan emisi CO2 264 juta ton," ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Sediakan Puluhan Mobil Listrik untuk KTT G20, tapi Banyak Tak Terpakai Kepala Delegasi

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan motor listrik lebih irit biaya bahan bakar dibanding motor BBM. Selain itu, motor listrik juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polisi udara.

"Secara keseharian, (motor listrik) bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan uang Rp 100 ribu sehari, ini Rp 25 ribu saja sudah cukup," kata Budi seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia menyampaikan, berdasarkan hitungan Ditjen Perhubungan Darat, satu liter BBM setara dengan 1,2 Kwh listrik. Sehingga dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau dibulatkan Rp 1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp 1.700.

Data tersebut menunjukkan bahwa motor listrik jauh lebih hemat apabila dibandingkan dengan satu liter BBM yang saat ini seharga Rp 10.000-Rp21.000.

"Pada mobil listrik, setiap 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh 5-7 kilometer, sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik rata-rata sebesar 45 kWh, kendaraan listrik bisa melaju hingga 300 kilometer," ucap Budi.

Baca Juga: Gibran Ungkap Alasan Tolak Pengadaan Mobil Listrik untuk Dinas

Ia menambahkan, pemerintah akan terus mendorong semakin banyaknya fasilitas pengisian daya kendaraan listrik. Pemerintah juga berencana memberi insentif untuk kendaraan listrik.

"Insentif seperti keringanan pajak, bebas ganjil genap, diskon daya listrik rumahan, bebas parkir, dan sejumlah benefit lainnya. Serta, lebih ramah lingkungan sehingga lebih bebas dari polusi udara, dan kita tidak tergantung pada bahan bakar fosil yang sudah mulai langka," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU