> >

Mengenal Pandemic Fund, Mirip Dana Bailout IMF untuk Kesehatan yang Lahir pada Presidensi Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 14 November 2022, 14:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri), dan ekonom Chatib Basri (tengah). Sri Mulyani menegaskan Dana Pandemi atau Pandemic Fund akan dikelola secara profesional, dengan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri sebagai Chairman Governing Board. (Sumber: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dana Pandemi Global atau Global Pandemic Fund telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu (13/11/2022) kemarin. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara-negara dalam menghadapi pandemi di masa depan. 

Pembentukan Dana Pandemi tersebut berkaca dari pandemi Covid yang dimulai 2020 yang membuat banyak negara kesulitan hingga akhirnya menyeret ekonomi ke jurang resesi dan krisis. 

Cara kerja Dana Pandemi hampir mirip dana bailout IMF, namun di bidang kesehatan. Bedanya, IMF membantu negara yang kesulitan ekonomi dan moneter dengan memberikan pinjaman, Dana Pandemi fokus di masalah pendanaan bidang kesehatan. 

Lewat serangkaian pertemuan delegasi antarnegara, Dana Pandemi terbentuk pada 8 September 2022, dan hingga kini, lebih dari 1,4 miliar dolar AS komitmen finansial telah diumumkan oleh 24 donor negara dan 3 lembaga filantropi.

Baca Juga: Jelang Gelaran KTT G20 di Bali, Mari Tengok Ruang Khusus Presiden di KRI Surabaya 591!

"Di bawah Presidensi G20 Indonesia, kita sekarang telah mencapai momentum keberhasilan dalam membentuk dana perantara keuangan untuk kesiapsiagaan dan respons pencegahan pandemi. Setelah pertimbangan berbulan-bulan hingga berbagai diskusi, jerih payah ini terbayar dengan terbentuknya Pandemic Fund secara resmi," kata Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (14/11/2022). 

Lewat mitigasi terjadinya pandemi, diperkirakan diperlukan dana sebesar 31 miliar dolar AS untuk mencukupi Dana Pandemi. Namun Sri Mulyani optimistis, jumlah itu akan terus bertambah. 

Ia menegaskan Dana Pandemi akan dikelola secara profesional, dengan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri sebagai Chairman Governing Board.

"Nilai ini akan terus berkembang seiring dengan berjalannya mekanisme dan tata kelola yang baik dari institusi pengelolanya (governing board), yang juga diketuai oleh kolega saya Pak @chatibbasri dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel M. Ngamije," ujar Sri Mulyani. 

Baca Juga: Bertemu Joe Biden, Presiden Jokowi Berharap KTT G20 Bisa Bantu Dunia Pulihkan Ekonomi Global

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU