> >

Indonesia Kembali Dinobatkan Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia

Ekonomi dan bisnis | 24 Oktober 2022, 07:02 WIB
Ibu Iriana dampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan kepada Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kiev. Badan amal Charities Aid Foundation (CAF) kembali menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. (Sumber: Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan amal Charities Aid Foundation (CAF) kembali menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Indonesia menempati peringkat pertama dalam World Giving Index (WGI) 2022. 

Laporan WGI 2022 CAF yang dirilis akhir pekan lalu, mengukuhkan Indonesia di peringkat pertama dengan skor 68 persen, lebih rendah tiga persen dibanding skor di tahun sebelumnya.

Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut. 

Ketua Badan Pelaksana PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) Hamid Abidin dalam keterangannya, mengaku takjub atas prestasi yang ditorehkan oleh sektor filantropi Indonesia tersebut. 

"Ini menunjukkan kuatnya tradisi menyumbang kita yang diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun," kata Hamid seperti dikutip dari Antara, Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Iriana Jokowi Beri Bantuan Kemanusiaan di Ukraina: Moga-Moga Perang Berakhir, Merinding Saya Melihat

Menurut laporan WGI, Indonesia menempati dua peringkat teratas dari tiga kategori atau indikator yang menjadi ukuran WGI. Yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, dan partisipasi dalam kegiatan kerelawanan atau volunterisme.

Hasil penelitian CAF menunjukkan 84 persen orang Indonesia menyumbang uang pada tahun 2021, jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global (35 persen).

Persentase warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir tiga kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen).

Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen).

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU