> >

Luhut Sebut RI Tak Masuk Daftar Pasien IMF, Ekonom: Saat Pandemi Kita Enggak Hancur-Hancur Amat

Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2022, 10:35 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia tidak termasuk 28 negara pasien IMF, karena sejak pandemi melanda ekonominya bisa bertahan. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan )

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sudah ada 28 negara di dunia yang meminta bantuan pendanaan kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Jokowi menyebut hal itu sebagai dampak ketidakpastian global, yang membuat segalanya sulit diprediksi. 

Jika perekonomian suatu negara tidak dikelola dengan hati-hati, maka bisa dipastikan negara itu akan masuk dalam resesi. 

“Pagi tadi saya mendapatkan informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien,” kata Jokowi saat membuka Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Jokowi mengatakan kondisi dunia saat ini memang sedang sulit, imbas dari Perang Rusia-Ukraina. Pertumbuhan ekonomi global yang sebelumnya diperkirakan sebesar 3 persen pada 2023, kini diperkirakan hanya tumbuh di angka 2,2 persen.

Baca Juga: Izin HGB di IKN Bisa Sampai 160 Tahun, Hadi Tjahjanto: Untuk Menarik Investor

"Dari yang dulunya relatif mudah diprediksi, mudah dihitung, mudah dikalkulasi menjadi dunia yang sulit dihitung, diprediksi, dikalkulasi. Penuh ketidakpastian tinggi dan volatilitas tinggi,"ujar Jokowi.

“Inilah yang sering disampaikan membayar harga dari sebuah perang. Yang harganya sangat mahal sekali,” lanjut Jokowi. 

Ia optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik dari negara lain di tahun ini. Yakni 5,44 persen di periode April-Juni (kuartal II 2022). Namun ia juga mengingatkan agar Indonesia tetap waspada.

“Ini yang sekali lagi kita tetap harus menjaga optimisme tapi yang lebih penting hati-hati dan waspada, eling lan waspodo,” ucap Jokowi.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU