> >

Kenali Krisis Ekonomi dan Resesi, Perbedaan dan Kemungkinan Dampaknya

Ekonomi dan bisnis | 29 September 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi - Pemgertian resesi dan krisis ekonomi. Resesi bisa mengakibatkan PHK massal. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Bima menyebutkan bahwa dampak yang terjadi dalam resesi bisa lebih besar dan luas dibandingkan dengan krisis. Selain itu, dari sisi waktunya pun lebih panjang.

"Kalau resesi ekonomi lebih merata di seluruh sektor ekonomi baik sektor finansial maupun sektor riil," imbuhnya.  

Sedangkan, Vice President Economist PT Bank Permata Josua Parade menjelaskan, krisis ekonomi adalah keadaan yang mengacu pada penurunan kondisi ekonomi drastis yang terjadi di sebuah negara.

"Krisis ekonomi sendiri dipahami sebagai adanya shock pada sistem perekonomian di suatu negara yang menyebabkan adanya kontraksi pada instrumen perekonomian di negara tersebut, seperti nilai aset ataupun harga," jelas dia.

Tanda-tanda krisis ekonomi biasanya didahului oleh;

  • penurunan kemampuan belanja pemerintah
  • jumlah pengangguran melebihi 50 persen dari jumlah tenaga kerja
  • penurunan konsumsi atau daya beli rendah
  • kenaikan harga bahan pokok yang tidak terbendung
  • penurunan pertumbuhan ekonomi yang berlangsung drastis dan tajam, dan
  • penurunan nilai tukar yang tajam dan tidak terkontrol.

Dampak resesi pada masyarakat

Melihat indikator tersebut, Bima menyebut resesi bisa lebih berbahaya bagi perekonomian daripada krisis. Sebab, proses pemulihan resesi yang diperlukan pun relatif lebih sulit.

"Karena krisis biasanya adalah parsial. Tahun 2008 lalu memang ada gagal bayar Bank Century, tapi saat itu UMKM masih cukup menopang ekonomi. Buktinya pertumbuhan ekonomi 2008 masih 6,1 persen," papar Bhima.

Sementara, dibandingkan saat ini, resesi ekonomi membuat sebagian besar UMKM terpukul dan dampaknya  lebih merata. “Resesi bisa membuat perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran karena ekonomi tak bergerak,” sebutnya.

PHK tersebut akan menambah pengangguran di suatu negara dan mengakibatkan jumlah orang miskin akan bertambah. Daya beli masyarakat pun akan semakin melemah sehingga pemerintah perlu ongkos lebih besar lagi untuk memperbaiki perekonomian.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU