> >

2 Menteri Ini Sebut Harga BBM Berpeluang Turun, Begini Penjelasannya

Ekonomi dan bisnis | 11 September 2022, 10:31 WIB
Foto ilustrasi penjualan BBM di SPBU Pertamina. Dua menteri menyebut adanya peluang penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax jika harga minyak dunia menurun.(Sumber: Kompas.com)

Kata Erick, harga Pertamax berdasarkan mekanisme harga minyak mentah dunia.

Sehingga, jika terjadi penurunan harga minyak dunia, akan diikuti pula dengan penurunan harga jual BBM jenis ini di masyarakat.

"Apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat," kata dia, dikutip dari Kompas.com (8/9/2022).

Sementara, per 8 September 2022, harga minyak mentah dunia jatuh ke level terendah sejak akhir Februari 2022.

Dikutip dari Kontan (9/9), per 8 September 2022 pukul 17.51 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2022 di bursa Nymex turun 0,62 persen ke angka 81,43 dollar AS per barel.

Anggota komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Saleh Abdurrahman, menyebut turunnya harga minyak mentah dunia menjadi salah satu faktor utama harga BBM turun.

Namun, ada hal lain yang menjadi penentu harga BBM, di antaranya harga dasar yang terdiri dari harga MOPS (Mean of Platts Singapore), biaya penyimpanan, dan lain sebagainya.

MOPS sendiri merupakan rata-rata dari serangkaian penilaian harga produk minyak berbasis di Singapura yang diterbitkan oleh Platts.

Adapun pemerintah, mengacu pada MOPS untuk menentukan harga patokan BBM dalam negeri.

"Kalau harga dasar atau harga MOPS turun atau naik itu akan tercermin dalam formula tersebut," ujar Saleh kepada Kompas.com, Jumat (9/9).

Meski demikian, Saleh mengatakan bahwa harga BBM subsidi atau BBM penugasan merupakan ketetapan dari pemerintah.

Baca Juga: Cek Update Harga BBM Pertalite, Solar, & Pertamax Hari Ini di Sini!

Pertimbangan penetapan harga BBM tersebut, salah satunya berdasarkan daya beli masyarakat.

Di sisi lain, meski harga BBM subdisi jenis Pertalite dan Solar mengalami kenaikan, tetapi harganya masih belum sesuai nilai keekonomiannya.

"Tapi perlu dicatat bahwa harga jual Solar dan Pertalite saat ini belum mencerminkan keekonomian," tutur Saleh.

Demikian pula, imbuhnya, harga BBM nonsubsidi Pertamax yang turut mengalami kenaikan juga tetap masih di bawah harga aslinya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara/Kompas.com


TERBARU