> >

Sri Mulyani Buka Data di DPR, Orang Kaya "Minum" Subsidi Pertalite Sampai Rp80 T

Kebijakan | 26 Agustus 2022, 11:03 WIB
Pertalite dan LPG 3 Kg yang mendapat subsidi dari negara, namun lebih banyak dinikmati orang kaya. (Sumber: Dok. Pertamina)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, subsidi energi tahun ini yang sebesar Rp502 triliun lebih banyak dinikmati oleh kelompok orang kaya,  dibanding orang miskin.

Sehingga, jika subsidi BBM harus ditambah lagi maka orang kaya akan semakin menikmati.

"Jadi memang kalau subsidi diberikan melalui barang dan barangnya dikonsumsi orang mampu ya kita mensubsidi orang mampu, meski memang ada juga orang tidak mampu yang merasakan tetapi porsinya kecil. Ini yang perlu dipikirkan," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/8/2022). 

Dana subsidi Rp502 triliun itu digunakan untuk subsidi Pertalite, solar, gas LPG 3kg, hingga tarif listrik. Untuk Pertalite dan solar misalnya, saat ini belum ada pembatasan jenis kendaraan apa saja yang berhak menikmatinya. Sehingga, banyak mobil orang kaya yang "minum" dua jenis BBM subsidi itu.

Baca Juga: Sri Mulyani Soal Tambahan Subsidi BBM Rp198 T: Dari Mana Anggarannya?

Begitu juga dengan gas melon, banyak rumah tangga yang tergolong mampu masih menggunakannya. Lantaran gas tersebut dapat dibeli dengan mudah di mana saja, tanpa ada pembatasan.

Kemudian, Sri Mulyani merinci  dari subsidi solar senilai Rp143 triliun, sebanyak 89 persen atau Rp127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan 40 persen orang terkaya di Indonesia.

Dengan demikian masyarakat miskin hanya menikmati porsi yang sangat kecil dari subsidi ratusan triliun tersebut, terlihat dari total volume subsidi solar sebesar 15,1 juta kiloliter, kelompok miskin hanya menikmati kurang dari 1 juta kiloliter.

Hal yang sama juga terdiri dari subsidi Pertalite senilai Rp93 triliun, Sri Mulyani mengungkapkan sebanyak 86 persen atau Rp80 triliun dinikmati 30 persen rumah tangga terkaya di Tanah Air.

Baca Juga: Ekonom Soal BBM Naik: Mana Lebih Baik, Anggaran Pemerintah Jebol Atau Anggaran Rakyat yang Jebol?

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU