> >

Jumlah Pengguna WhatsApp hingga Instagram Naik, tapi Pendapatan Perusahaan Induk Meta Turun

Ekonomi dan bisnis | 28 Juli 2022, 13:39 WIB
Pendiri Meta, Mark Zuckerberg. Pendapatan bersih kuartalan Meta turun menjadi 6,7 miliar dolar, penurunan sebesar 36 persen. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta Platforms, Inc., melaporkan pendapatan mereka sebesar 28,8 miliar dolar AS pada kuartal II-2022. Jumlah itu turun 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara pendapatan bersih kuartalan perusahaan tersebut turun menjadi 6,7 miliar dolar AS. Turun 36 persen dari periode yang sama.

Kemudian dari jumlah pengguna aktif bulanan meningkat 1 persen (yoy) menjadi 2,93 miliar per 30 Juni, sementara pengguna aktif harian rata-rata 1,97 miliar untuk Juni, naik 3 persen.

Bos sekaligus pendiri Meta, Mark Zuckerberg mengatakan, pendapatan Meta sepanjang April-Juni banyak disumbang dari reels.

Baca Juga: Emmanuel Macron Sebut Rusia Gunakan Krisis Pangan sebagai Senjata Perang

"Sangat bagus melihat lintasan positif dalam tren keterlibatan kami pada kuartal ini yang berasal dari produk-produk seperti Reels dan investasi kami di kecerdasan buatan (AI)," kata Mark Zuckerberg, seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/7/2022).

"Kami menempatkan peningkatan energi dan fokus di sekitar prioritas utama perusahaan kami yang membuka peluang baik jangka pendek maupun panjang bagi Meta serta masyarakat dan bisnis yang menggunakan layanan kami," ujarnya.

Sementara Meta memperkirakan total pendapatan kuartal ketiga berada di kisaran 26 miliar hingga 28,5 miliar dolar, dan total pengeluaran 2022 berada di kisaran 85 miliar hingga 88 miliar dolar, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 87 miliar hingga 92 miliar dolar.

Baca Juga: Toyota Investasi Rp27 Triliun, Sebagian untuk Bikin Kijang Innova Jadi Mobil Listrik

"Kami juga memperkirakan pendapatan Reality Labs kuartal ketiga lebih rendah dari pendapatan kuartal kedua. Pedoman kami mengasumsikan mata uang asing akan memperlambat sekitar 6 persen untuk pertumbuhan pendapatan total tahunan pada kuartal ketiga, berdasarkan nilai tukar saat ini," ujar Chief Financial Officer (CFO) Meta David Wehner.

Efektif per 1 November 2022, Wehner akan mengambil peran baru sebagai chief strategy officer pertama perusahaan untuk mengawasi strategi dan pengembangan perusahaannya. Susan Li, wakil presiden keuangan Meta saat ini, akan dipromosikan dan menjabat sebagai CFO Meta, kata perusahaan itu.
 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU