> >

Investasi China Lewat Jalur Sutra Modern, Arab Saudi Jadi Negara Penerima Terbesar

Ekonomi dan bisnis | 26 Juli 2022, 11:12 WIB
Presiden China Xi Jinping memberikan pidato setelah upacara pengambilan sumpah untuk melantik pemimpin dan pemerintahan baru kota di Hong Kong, China, 1 Juli 2022, pada peringatan 25 tahun penyerahan kota dari Inggris ke China. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, Arab Saudi menjadi penerima dana terbesar dari program Belt anda Road Initiative (BRI) China. Hasil riset lembaga Green Finance and Development Center (GFDC) menyebutkan, Arab Saudi menerima dana sebesar 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp82,5 triliun (asumsi kurs Rp15.000) selama semester I-2022.

Namun secara keseluruhan, investasi yang dikeluarkan program Jalur Sutra modern itu menurun. GFDC mencatat, di semester I-2022 jumlah investasi BRI sebesar 28,4 miliar dolar AS. Sedangkan di periode sama tahun 2021 jumlah sebesar 29,6 miliar dolar AS.

Sementara total pengeluaran kumulatif program BRI sejak 2013 hingga Juni 2022, adalah sebesar 932 miliar dolar AS.

 

Mengutip dari Antara, Selasa (26/7/2022), GFDC menyebut investasi BRI menurun lantaran batalnya proyek batu bara baru dan investasi di Rusia, Mesir, dan Sri Lanka.

Baca Juga: China Bantah Belt Road Initiative sebagai Jebakan Utang untuk Negara Berkembang

Presiden Xi Jinping sudah berkomitmen di depan sidang Majelis Umum PBB untuk mengakhiri pembiayaan proyek batu bara luar negeri.

BRI diluncurkan pada tahun 2013 yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan China dalam pembiayaan dan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.

Namun banyak pihak yang menyebut program itu sebagai jebakan utang China. Karena pinjaman yang diberikan sangat besar hingga banyak negara tak mampu melunasinya dan China akhirnya memiliki infrastruktur negara tersebut.

Sementara menurun China, program BRI adalah program untuk membangun komunitas luas yang memiliki kepentingan bersama di seluruh Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Baca Juga: Luhut Sambut Menlu Wang Yi di Bali, Indonesia-China Perpanjang Kerja Sama Investasi

Proyek-proyek yang dibangun atas investasi BRI juga banyak mendapat pengawasan terkait isu lingkungan. Pasalnya China terus memberikan dukungan untuk proyek bahan bakar fosil lainnya di negara-negara Jalur Sutra.

Minyak dan gas mencapai sekitar 80 persen dari investasi energi luar negeri China dan 66 persen dari kontrak konstruksinya.

Keterlibatan dalam proyek-proyek gas mencapai 6,7 miliar dolar AS pada semester pertama, dibandingkan dengan 9,5 miliar dolar AS sepanjang tahun lalu.

Sementara investasi energi hijau dan tenaga air turun 22 persen dari tahun sebelumnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU