> >

Pemerintah Kurangi Pupuk Bersubsidi, Petani Khawatirkan Dampaknya pada Penurunan Produksi

Kebijakan | 6 Juli 2022, 16:37 WIB
Ilustrasi - Para petani mengkhawatirkan dampak dari pengurangan pupuk bersubsidi pada kenaikan ongkos tanam serta penurunan produksi dan produktivitas tanaman. (Sumber: Dok. Humas Kementan RI)

Kementerian Pertanian dalam rapat dengar pendapat pada Februari 2022 menyatakan menerapkan pembatasan itu mulai Juli 2022.

Bangun industri pupuk mandiri

Adapun, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan, input, termasuk pupuk, semestinya menjadi perhatian pemerintah. Akibat perang Ukraina dan Rusia, misalnya, pasokan pupuk dan bahan baku pupuk global terhambat.

”Oleh karena itu, pemerintah perlu membangun skenario jangka pendek, yakni dengan mencari sumber alternatif pemasok lain. Jangka menengah panjang, seharusnya kita mampu membangun industri secara mandiri (tak impor),” ujarnya.

Selain pupuk kimia, upaya mengembangkan pupuk organik juga belum optimal. Menurutnya, pupuk organik bisa dikembangkan dengan basis regional. Satu provinsi, misalnya, terdata kebutuhannya berapa, kemudian dikelola oleh badan usaha milik daerah. Dengan demikian, ekonomi sirkular bisa tumbuh.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.id


TERBARU