> >

Pembangunan IKN Selama 20 Tahun Butuh 21 Juta Ton Semen

Ekonomi dan bisnis | 25 Mei 2022, 10:08 WIB
Ilustrasi pasokan semen untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). (Sumber: Dok. Semen Indonesia )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Donny Arsal menyatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur diperkirakan membutuhkan semen sebanyak 21 juta ton.

Jumlah itu adalah untuk pemakaian semen guna membangun IKN selama 20 tahun. Hal tersebut disampaikan Donny dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (24/5/2022).

"Pembangunan IKN diperkirakan memberikan potensi demand secara nasional dalam 20 tahun sebesar 21 juta ton semen," kata Donny seperti dikutip dari siaran YouTube Komisi VI DPR, Rabu (25/5/2022).

Kebutuhan semen untuk pembangunan IKN itu turut mendorong pertumbuhan  industri semen. Ditambah lagi, kebutuhan pembangunan rumah juga terus meningkat seiring pertumbuhan populasi yang kurang lebih mencapai 1 persen per tahun dari 270 juta penduduk.

Baca Juga: Siap-Siap Tahun Depan Pembangunan Tahap Pertama IKN Dimulai, Pakai Duit APBN Rp30 T

"Dengan seperti itu, maka backlog pembangunan rumah sebesar 12,7 juta unit saat ini yang kita harapkan juga mendorong permintaan terhadap semen nasional. Ini merupakan dari sisi prospek industri semen ke depannya," papar Doni.  

Sedangkan saat ini, kondisi pasar semen di Indonesia tengah mengalami kelebihan pasokan atau oversupply.

"Kalau kita melihat dari sisi industri saat ini per tanggal 31 Desember 2021 kondisi market di mana kapasitas nasional sebesar 119,1 juta ton, sementara permintaan atau demand semen 65,2 juta ton. Dengan demikian terjadi kelebihan pasokan (supply) sebesar 53,8 metric ton," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan, ada sejumlah infrastruktur dan bangunan yang menjadi prioritas di pembangunan IKN tahap awal.

Baca Juga: Harga Tanah IKN Naik 10 Kali Lipat, Kementerian ATR/BPN Sebut Baru Sebatas Isu

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU