> >

Pemerintah Larang Ekspor Listrik, Bahlil: Sebentar Lagi akan Dibuat Aturannya

Ekonomi dan bisnis | 25 Mei 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi - Pekerja sedang melakukan instalasi dan reparasi jaringan listrik. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah berencana menerbitkan regulasi atau kebijakan larangan ekspor listrik.

Menurut Bahlil, larangan ekspor listrik tersebut sudah disepakati bersama dalam rapat terbatas dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Joe Biden Bersiap Gandeng Hyundai untuk Perluasan Kendaraan Listrik dan Pabrik Baterai

"Tentang dilarang ekspor listrik, kami sebentar lagi akan membuat aturannya karena itu sudah diputuskan dalam rapat oleh Bapak Presiden," kata Bahlil saat press briefing terkait pertemuan hari kedua World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Selasa (24/5/2022).

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa mengenai pengadaan listrik yang sudah diekspor, pemerintah akan melakukan evaluasi.

"Yang namanya sudah putus, yang sudah terlanjur dikeluarkan akan dievaluasi, enggak ada cerita," ucapnya.

Baca Juga: Naas! Seorang Pria Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawahnya Sendiri

Namun, kata Bahlil, hingga kini dirinya memastikan belum ada kegiatan ekspor listrik tersebut. Dirinya hanya mengeluarkan izin evaluasi.

"Setahu saya belum ada izin ekspor kok. Selama ini izin evaluasi saja yang saya keluarin. Belum ada izin-izin ekspor," ujar Bahlil.

Dikutip dari Tribunnews, PT PLN Batam menghentikan rencana ekspor listrik ke Singapura, seiring telah melajunya ekonomi Batam secara cepat.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Subsidi Rp 502 Triliun, Harga Pertalite, Gas, dan Listrik Tidak Jadi Naik!

"Komisaris dan manajemen PT PLN Batam menghentikan semua bentuk penjajakan pengadaan listrik yang akan diekspor ke Singapura," ujar Komisaris PT PLN Batam Rizal Calvary Marimbo, Kamis (19/5/2022).

Menurut Rizal, PLN Batam saat ini akan berkonsentrasi memenuhi kebutuhan domestik di Pulau Batam.

Hal tersebut seiring terjadinya lonjakan permintaan listrik usai adanya pelonggaran protokol kesehatan.

Baca Juga: Arifin Tasrif Sedang Isolasi Mandiri, Bahlil Lahadalia Jadi Menteri ESDM Sementara

Tenaga Ahli Kementerian Investasi/BKPM ini juga menambahkan, Batam saat ini mengalami defisit kebutuhan listrik.

Hal itu terjadi akibat pemulihan iklim investasi, sehingga aktivitas industri berjalan demikian cepat.

Oleh sebab itu, kata Rizal, PLN Batam akan fokus menambah kapasitas daya terpasang di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kata Bahlil & Gibran Soal Tesla Bangun Pabrik di Jateng, Buntut Jokowi Bertemu Elon Musk!

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU