> >

Bill Gates Kompakan dengan Warren Buffet Tak Mau Main Kripto, Ini Alasannya

Ekonomi dan bisnis | 24 Mei 2022, 15:15 WIB
Pendiri Microsoft yang juga salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, mengungkap alasan dirinya tidak tertarik investasi di aset kripto. (Sumber: Forbes )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Microsoft yang juga salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, mengungkap alasan dirinya tidak tertarik investasi di aset kripto. Gates mengatakan, ia lebih suka berinvestasi pada aset yang memiliki hasil yang berharga.

"Nilai perusahaan didasarkan pada bagaimana mereka membuat produk yang hebat. Nilai kripto hanyalah apa yang diputuskan oleh orang lain, sehingga tidak bertambah seperti investasi lain," kata Gates dalam utas "Ask Me Anything" di Reddit, dikutip dari Forbes, Selasa (24/5/2022).

Gates mengaku sampai saat ini ia tidak memiliki mata uang kripto apa pun. Ia juga merasa prihatin pada orang-orang yang ikut masuk dalam investasi bitcoin.

Bill Gates saat ini berada di peringkat ke-4 dalam daftar orang terkaya sejagat raya. Harta kekayaaannya saat ini ditaksir mencapai 125 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.825 triliun. Ia pun mengingatkan orang-orang agar berhati-hati dalam menggunakan uangnya.

Baca Juga: Harga Terra LUNA Rontok, Binance Telan Kerugian Sangat Besar!

"Jika Anda memiliki uang lebih sedikit daripada Elon, Anda mungkin harus berhati-hati,” ujarnya.

Elon Musk adalah pendiri Tesla dan SpaceX, yang juga merupakan orang terkaya di Bumi. Musk memiliki kekayaan sebesar 207,3 dolar AS atau sekitar Rp3.026 triliun.

Sikap Bill Gates sama dengan miliarder dunia lainnya, Warren Buffet. Dalam rapat Pemegang Saham Tahunan Berkshire Hathaway, Buffet menyatakan bitcoin bukan aset produktif dan tidak menghasilkan sesuatu yang nyata.

"Apakah naik atau turun di tahun depan, atau lima atau 10 tahun, saya tidak tahu. Tetapi satu hal yang saya cukup yakin adalah bahwa itu tidak menghasilkan apa-apa," katanya pada awal Mei lalu.

Baca Juga: Panas Dingin Aset Kripto | B-Talk (1/4)

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Forbes


TERBARU