> >

Bantah IKN Minim Pendanaan, Luhut Klaim Uni Emirat Arab Siap Investasi Rp293 Triliun

Ekonomi dan bisnis | 22 Mei 2022, 21:03 WIB
 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim UEA siap investasi sebesar USD20 miliar atau Rp293,4 triliun (Kurs Rp14.672 per dolar AS) untuk IKN. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah anggapan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara minim pendanaan atau kekurangan investor.

Luhut menegaskan proyek pembangunan IKN justru telah menarik minat banyak investor mancanegara, di antaranya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

"Saya sudah bertemu Mohammed bin Salman, Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yang menyatakan akan berinvestasi sangat besar," kata Luhut seperti diwartakan Antara, Minggu (22/5/2022). 

Sementara untuk UEA, Luhut mengeklaim negara tersebut berkomitmen menggelontorkan investasi sebesar USD20 miliar atau Rp293,4 triliun (Kurs Rp14.672 per dolar AS) untuk ibu kota baru.

"Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi USD20 miliar," imbuhnya.

Luhut pun menekankan IKN Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda yang akan menikmatinya di masa mendatang.

Baca Juga: Nasib Pilu Beruk di Kawasan IKN Nusantara: Tersisihkan, Keluar Hutan karena Sulit Cari Makan

Menurut penjelasannya, IKN memiliki rancangan yang tak akan kalah dengan pembangunan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di Tiongkok.

"IKN will be 'world-class city for all (kota kelas dunia bagi semua orang). Sudah banyak pihak memberi hormat atas konsep kita membangun ibu kota baru," tegasnya.

Pemerintah, kata Luhut, berharap proses pemindahan kantor-kantor utama pemerintahan pusat dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, diharapkan selesai pada kuartal kedua 2024.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU