> >

Tekan Impor, Pemerintah Diminta Penuhi Produksi Gula Dalam Negeri

Ekonomi dan bisnis | 20 Mei 2022, 16:51 WIB
Ilustrasi Gula Impor (Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon )

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah diminta dapat mengarahkan produksi gula dalam negeri untuk mencapai target sehingga bisa menekan importasi.

"Saya harap musim giling di berbagai pabrik gula mulai bulan Mei ini dapat meningkatkan cadangan gula nasional secara signifikan sehingga di kemudian hari dapat menekan angka importasi," kata Anggota DPR RI Komisi IV Andi Akmal Pasluddin dalam keterangan di Jakarta, Jumat (20/5/2022), dikutip dari Antara.

Mengingat juga, situasi perekonomian global saat ini sedang tidak kondusif sehingga memaksa setiap negara untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya dari produksi dalam negeri.

Oleh karena itu, menurut Akmal, industri pergulaan nasional akan lebih kompetitif bila pemerintah memberikan dukungan penuh pada proses produksi gula, baik untuk keperluan industri maupun untuk konsumsi rumah tangga.

Disebutkan, pada 2022, pemerintah mengalokasikan importasi ke perusahaan negara bidang pergulaan sebesar 250 ribu ton dengan rincian 150 ribu ton gula kristal putih (GKP) serta 100 ribu ton raw sugar.

Sedangkan pada awal Februari 2022, holding pabrik gula milik BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mengimpor sebanyak 25 ribu ton gula mentah (raw sugar).

Baca Juga: Polemik Impor Gula yang Tak Berkesudahan

Terkait hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya telah meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mampu mewujudkan swasembada gula pasir putih pada 2024.

"Saya sudah diskusi dengan jajaran Direksi PTPN Holding untuk bisa mewujudkan swasembada gula putih konsumsi pada 2024, dan manajemen menyatakan sanggup. Kami yakin bisa terjadi karena potensi ini sangat besar," ujar Erick Thohir, di Bandarlampung, Lampung, Selasa (10/5).

Dengan adanya potensi tersebut maka telah ditugaskan kepada PTPN untuk melibatkan petani tebu guna mewujudkan swasembada gula pasir.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU