> >

Siap-Siap Tahun Depan Pembangunan Tahap Pertama IKN Dimulai, Pakai Duit APBN Rp30 T

Ekonomi dan bisnis | 22 April 2022, 10:19 WIB
Penanganan jalan menuju IKN Nusantara dari Kabupaten Penajam Paser Utara mulai dilaksanakan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV-.Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahap pertama di Ibu Kota antara (IKN), dimulai tahun depan.

Ia menyebut, fokus pembangunan KIPP tahap pertama akan terdiri dari pembangunan infrastruktur dasar seperti perumahan, air minum atau air bersih, dan sanitasi, konektivitas berupa jalan akses, jalan tol, dan jalan KIPP, serta gedung pemerintah seperti istana dan kantor.

Hal itu ia sampaikan, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2022 di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

"Kemudian pembangunan simpul konektivitas untuk bus, pelabuhan, dan bandara, sarana prasarana pendidikan dan kesehatan, sarana pertahanan dan keamanan, kegiatan operasional dan koordinasi persiapan dan pembangunan IKN, serta dukungan energi, listrik, dan teknologi informasi dan komunikasi," papar Suahasil.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 6 Aturan Turunan UU IKN, dari Pendanaan hingga Pengadaan Tanah

Pembangunan tersebut akan menggunakan dana APBN sekitar Rp27 triliun -Rp30 triliun.

"Tentu APBN akan ikut dalam pembiayaan IKN, tetapi pembiayaan kreatif akan kami buat," tambahnya.

Ia menegaskan, pembangunan IKN tidak hanya bersumber dari APBN. Pemerintah juga menciptakan pembiayaan pembangunan IKN, lewat skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Suahasil menjelaskan, ada 5 nilai strategis pembangunan IKN. Yaitu meningkatkan pemerataan pembangunan, lantaran porsi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 58 persen berada di pulau Jawa.

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Pembentukan Satgas Tanah IKN, Ini Tugasnya

"Sehingga diperlukan perubahan mindset Jawa sentris ke Indonesia sentris," ucapnya.

Nilai strategis yang kedua adalah lanskap dan sistem transportasi ramah lingkungan melalui kota pintar dan kota hijau.

Ketiga, adanya pembiayaan kreatif antara lain skema KPBU, penerusan surat berharga syariah negara (SBSN), pemberdayaan Lembaga Pembiayaan Investasi (INA), serta crowd funding dan filantropi.

Nilai strategis keempat yakni penciptaan sumber pertumbuhan baru melalui nilai investasi yang besar sampai 2045, serta akan menggerakkan aktivitas konsumsi dan sektor lainnya seperti properti, jasa keuangan, dan lain-lain.

Baca Juga: DPR Akan Panggil Mendag Lutfi Terkait Kasus Gratifikasi Izin Ekspor Minyak Goreng

Sementara nilai kelima yakni transformasi digital pemerintahan melalui sistem pemerintahan berbasis digital.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, dana APBN hanya akan digunakan untuk membangun di kawasan inti Ibu Kota Negara.

Sehingga dari total kebutuhan dana pembangunan IKN, APBN hanya menyumbang 20 persennya saja.

Sisanya akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan investasi langsung.

“Banyak yang bertanya kepada saya, terus anggarannya dari mana? Untuk kawasan inti yang di situ ada istana dan gedung-gedung kementerian memang itu semua dari APBN, perkiraan kita adalah 20 persen dari total anggaran yang dibutuhkan," kata Jokowi disela acara peresmian Gedung NasDem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

"Sehingga yang 80 persen adalah baik KPBU, baik PPP (Public-Private Partnership), maupun dari investasi langsung oleh investor,” tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber :


TERBARU