> >

Konsumsi Pertalite Meningkat, Pemerintah Siap Tambah Kuota tapi Ada Potensi Harga Naik

Ekonomi dan bisnis | 14 April 2022, 07:04 WIB
Ilustrasi. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi atau langkah antisipasi untuk mengahdapi peningkatan konsumsi BBM jenis Pertalite sebagai akibat dari kenaikan harga Pertamax dan peralihan penggunanya. (Sumber: Kompastv/Ant)

Arifin mengungkapkan, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) saja sudah menyentuh angka USD 98,4 per barrel sejak Maret 2022.

Padahal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 telah mengasumsikannya hanya sebesar USD 63 per barrel.

"Jadi, untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite dan minyak Solar," ujar Arifin.

Selain itu, pemerintah juga memiliki strategi lain untuk menghadapi kenaikan harga minyak dunia, yakni dengan memperpanjang waktu pengamanan cadangan operasional menjadi 30 hari.

Baca Juga: Rencana Kenaikan Harga Pertalite, PKS: Masyarakat Bisa Kolaps

Tak lupa, Arifin menambahkan, pemerintah pun bakal melakukan manajemen stok dalam jangka panjang.

"Juga untuk jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu, termasuk JBKP (jenis BBM khusus penugasan) Pertalite," tandas Arifin.

Termasuk, menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM selama periode Ramadan hingga Idulfitri.

Lalu, meningkatkan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM, serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU