> >

BBM Kapal Rendah Sulfur Buatan Pertamina Diekspor ke Tiga Negara

Bumn | 8 April 2022, 11:10 WIB
Kapal tanker di Teluk Balikpapan. Kapal-kapal kini menggunakan minyak rendah belerang yang sudah bisa diproduksi Pertamina di Kilang Balikpapan. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV – Bahan bakar minyak ramah lingkungan rendah sulfur buatan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balikpapan diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

Angka ekspor BBM merek LSFO V-1250 untuk mesin kapal yang diproduksi pada periode Januari – Maret itu sebesar 992 ribu barel.

“Padahal bahan bakunya adalah residu (ampas) dari fraksi-fraksi penyulingan minyak mentah di kilang,” kata Humas KPI Ely Chandra Peranginangin, Kamis (7/4/2022), seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, BBM tersebut mengandung sulfur atau belerang hanya 0,5 persen. Yang berarti, sesuai namanya yakni, Low Sulphur Fuel Oil atau LSFO atau Bahan Bakar Minyak Rendah Sulfur.

Hal ini sudah sesuai menurut syarat International Maritime Organization (IMO) yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2020 untuk kapal-kapal yang berlayar di seluruh dunia.

Namun, Indonesia menerapkan BBM rendah sulfur lebih awal, yaitu sejak Oktober 2019 untuk seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia.

Sebelum ada aturan tersebut, sulfur di dalam minyak kapal bisa mencapai 3,5 persen. Dengan demikian, pengurangan 3 persen sulfur ini diperhitungkan bisa mengurangi emisi dari gas buang mesin kapal hingga 77 persen.

Baca Juga: Menteri ESDM Soal Solar Langka: Bandingkan Harga Pertamina Dex dan Biosolar

Di samping itu, penggunaan BBM rendah sulfur diharapkan bisa mengurangi dampak negatif sulfur atau belerang pada kesehatan manusia, terutama yang tinggal dekat pantai atau perairan dengan lalu lintas kapal.

Untuk diketahui, sulfur oksida yang dilepaskan ke udara sebagai gas buang, dapat menjadi pemicu hujan asam bila bereaksi dengan uap air. Sulfur oksida dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk, sesak napas, dan asma.

"Penerimaan pasar luar negeri terhadap produk yang dihasilkan kilang Pertamina adalah bukti bahwa produk kita memiliki standar internasional,” terang Chandra.

Menurutnya, dengan kecenderungan permintaan yang semakin bertambah, pengiriman ke luar negeri akan dilakukan setiap bulan selain untuk memenuhi permintaan dalam negeri dari kapal-kapal yang sandar di Balikpapan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU