> >

Tahan Kenaikan Harga Pangan Jelang Puasa, Ini Pesan Wapres untuk Pengusaha

Ekonomi dan bisnis | 11 Maret 2022, 13:34 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin mengunjungi kompleks pergudangan modern Perum Bulog di kawasan Kepala Gading, Jakarta, Jumat (11/3/2022). (Sumber: (KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, ketersediaan beras jelang bulan puasa dan lebaran sudah mencukupi. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Gudang Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022).

"Dari laporan itu sudah cukup dan bahkan juga prosesnya untuk memperbaiki mutu dari proses dilakukan di sini tidak ada beras yang jelek. Ini jadi beras yang baik. Ini pasokannya cukup di Kementan juga cukup," kata Ma'ruf saat konferensi pers usai melakukan sidak.

Pada kesempatan yang sama, Ma'ruf juga berpesan kepada pengusaha beras hingga minyak goreng, jangan mengekspor komoditas pangan strategis, sebelum kebutuhan masyarakat di dalam negeri tercukupi.

"Saya harap pengusaha ini tidak lakukan ekspor sepanjang kebutuhan dalam negeri belum tercukupi. Mementingkan kebutuhan dalam negeri. Selain beras, juga minyak goreng, dan sebagainya," ujar Ma'ruf.

Baca Juga: 8 Kebijakan Mendag Lutfi Soal Minyak Goreng, Dari DMO Sampai Spanduk di Pasar

Ia menyoroti sejumlah bahan pangan yang mengalami kelangkaan di pasaran. Ma'ruf menginstruksikan kepada Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional, agar membereskan keruwetan di distribusi pangan.

Sehingga pasokan pangan yang melimpah, bisa langsung dinikmati masyarakat.

"Kalau ini tersendat termasuk juga kalau ada keterlambatan. Ini segera diurai supaya tidak ada kemacetan. Kepada Mendag dan Kepala Badan Pangan, saya minta kelancaran distribusi ini tidak jadi kendala. Kalau produksi cukup atau distribusi nggak lancar ini jadi masalah," tuturnya.

Para penegak hukum juga diperingatkan oleh Ma'ruf. Ia meminta aparat harus tegas menindak pelaku penimbunan bahan pangan. Lantaran ulah mereka membuat rakyat kesulitan mendapatkan keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Kemendag Sebut Aksi "Panic Buying" Warga Bikin Minyak Goreng Tambah Langka

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU