> >

Dampak Kelangkaan Pupuk, Panen Petani Wilayah Sumbar Tak Optimal

Ekonomi dan bisnis | 21 Februari 2022, 08:02 WIB
Ilustrasi - Kelangkaan pupuk menyebabkan panen tidak optimal, bahkan tanaman dari para petani tak tumbuh optimal. (Sumber: Straits Times via Reuters)

PARIT MALINTANG, KOMPAS.TV – Kelangkaan pupuk menyebabkan panen tidak optimal, bahkan tanaman dari para petani tak tumbuh optimal. Terkait hal ini, anggota DPRD Sumatera Barat M Nurnas mengatakan, akan mengusut tuntas tentang kelangkaan pupuk.

Ia juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait termasuk bupati Padang Pariaman, dan gubernur melalui Dinas terkait agar petani tidak lagi sengsara.

“Semua tanaman mati dan ini akan membuat petani sengsara, maka saya akan lakukan kordinasi secepatnya pada pihak terkait untuk kesediaan pupuk juga faktor pendukung lainnya," tandasnya usai reses dapil perorangan di Parit Malintang, Minggu (20/2/2022), dilansir dari Antara.

Menurutnya, petani harus tetap dibantu karena mereka penghasil bahan pokok untuk kehidupan banyak orang.

Apabila pupuk langka dan pendukung lainnya tidak dibantu, maka hasilnya tidak ada, dan masyarakat juga akan terimbas dengan kurangnya bahan pokok.

"Petani garda terdepan untuk kebutuhan pokok masyarakat, mereka harus kita bantu agar hasil panen optimal dan ketersediaan pangan tetap terkendali," ujarnya. 

Baca Juga: Harga Pupuk Non Subsidi Melonjak Tinggi, Ini Alasan

Labai, salah satu seorang petani mengaku sedih karena sejak tahun 2020 dan 2021, padi yang ditanam tidak optimal hasilnya lantaran diserang wereng. "Bagaimana lagi kehidupan kami ini. Kami mohon untuk tetap diperjuangkan," ungkapnya.

Saat mereka beralih pada tanaman jagung lantaran padi yang ditanam diserang wereng, ternyata juga diserang penyakit. "Lihatlah lah pak, Sumbar jagung kami diserang hama dan pupuk juga semakin langka," ujarnya.

Adapun, M Nurnas memanfaatkan istirahat persidangan (reses) ke-2 2021 -2022 yang dimulai 12 sampai dengan 19 Februari 2022, di daerah pemilihannya yakni Dapil II Sumbar meliputi Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU