> >

Bansos dan Program Perlindungan Sosial Dianggap Ampuh Kurangi Kemiskinan

Kebijakan | 26 Januari 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi kemiskinan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan, tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang turun tidak terlepas dari berbagai formulasi kebijakan pemerintah termasuk program perlindungan sosial.

Menurutnya, program perlindungan sosial yang salah satu bentuknya adalah bantuan sosial (bansos), telah berhasil menjaga tingkat kemiskinan dan ketimpangan sehingga tidak naik setinggi yang diprediksi banyak lembaga, termasuk Bank Dunia.

"Kemiskinan dan ketimpangan yang turun tidak terlepas dari kebijakan yang kita formulasikan bersama di pemerintah," kata Febrio dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (26/1/2022).

"Tanpa perluasan perlinsos, Bank Dunia memproyeksikan angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 11,4 persen," tambahnya.

Baca Juga: Ganjar Dikritik : Tangani Kemiskinan Lewat Program Bukan Pencitraan

Ia menyebut, selama satu dekade terakhir angka kemiskinan dan ketimpangan menunjukkan penurunan. Namun, pandemi Covid melanda membuat angka kemiskinan kembali naik.

Febrio mengklaim, program perlindungan sosial mampu menekan tingkat kemiskinan menjadi 9,71 persen per September 2021, dari 10,19 persen pada September 2020.

Ia kemudian merinci realisasi perlindungan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 mencapai Rp171 triliun atau 91,5 persen dari pagu atau alokasi anggaran Rp186,64 triliun.

Anggaran itu telah diberikan antara lain dalam bentuk diskon listrik kepada 32,6 juta penerima, bantuan kuota internet untuk 66,6 juta penerima dan pengentasan kemiskinan ekstrim kepada 1,16 juta penerima di 35 kabupaten prioritas.

Baca Juga: 5 Daerah Di Papua Barat Masuk Kemiskinan Ekstrem

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah penduduk miskin pada bulan September 2021 sebanyak 26,50 juta orang atau turun 1,04 juta orang, dari data Maret 2021 yang sebanyak 27,54 juta orang. 

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada bulan September 2020 yang sebanyak 27,55 juta orang, jumlah penduduk miskin pada September 2021 juga berkurang 1,05 juta orang. 

Dengan jumlah ini pun, rasio penduduk miskin pada bulan September 2021 kembali ke single digit, yaitu ke 9,71 persen. Setelah pada September 2020 naik menjadi 10,19 persen dan masih bertahan di 10,14 persen pada Maret 2021. 

Baca Juga: Saham Teknologi dan Cryptocurrency Runtuh, Kekayaan Elon Musk dan Jeff Bezos Turun Miliaran Dolar

Namun, jumlah penduduk miskin di bulan September 2021 ini belum membaik bila dibandingkan dengan periode pra Covid-19. 

Pada September 2019, jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 24,78 juta orang, atau sebesar 24,78 persen dari jumlah penduduk Indoneisa. 

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU