> >

Pengusaha dan Pemilik Tongkang Hindari PLN Batubara Karena Lama Membayar

Bumn | 13 Januari 2022, 14:16 WIB
PLTU Palabuhanratu adalah salah satu PLTU milik PLN yang menggunakan batubara untuk bahan bakarnya. Pemerintah memutuskan PLN tidak lagi membeli batubara dari trader atau pedagang, tapi langsung ke perusahaan tambang (13/1/2022). (Sumber: PLN)

Luhut menyatakan, pemerintah sudah memutuskan PLN mulai kini langsung membeli batu bara langsung ke perusahaan tambang. Tidak lagi melalui PT PLN Batu Bara yang merupakan trader.

"Enggak ada lagi itu PLN beli dari trader. Saya ulangi lagi, PLN tidak boleh lagi beli dari trader. Jadi semua harus beli dari perusahaan tambang," kata Luhut kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Selama ini, PLN membeli pasokan batu baranya 60 persen dari perusahaan tambang dan 40 persen lewat trader. Skema bisnis itulah yang membuat PLN kelabakan saat harga batu bara melonjak.

Setiap perusahaan tambang memang diwajibkan memasok 25 persen batu bara untuk kebutuhan dalam negeri, yang nantinya akan diserap PLN. Namun mereka tidak punya kewajiban untuk menjual batu bara kepada trader.

Baca Juga: Akhir Bulan Ini, Pabrik DME Pengganti Elpiji Mulai Dibangun

Sehingga saat harga batu bara melejit, perusahaan tambang memilih untuk mengekspor dibanding menjualnya kepada PLN Batu Bara. Apalagi PLN tidak mempunyai kontrak jangka panjang dengan perusahaan tambang. PLN hanya punya kontrak jangka pendek yang bisa berubah sewaktu-waktu.

PLN Batubara didirikan pada tanggal 11 Agustus 2008. PLN Batubara dibentuk guna mengamankan pasokan batubara untuk PLTU PLN dan anak perusahaan PLN lainnya, dengan harga yang efisien.

Selain membeli batu Bara dari perusahaan tambang, PLN Batubara mempunyai 5 sumber tambang batu bara melalui anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU