> >

Pekerja Pertamina Sempat Mau Mogok, Pekerja SPBU: Banyak-Banyak Bersyukur

Ekonomi dan bisnis | 29 Desember 2021, 10:21 WIB
Ilustrasi pekerja SPBU Pertamina. Aliansi Pekerja SPBU mengkritik rencana mogok kerja serikat pekerja Pertamina (29/12/2021). (Sumber: Kompas.TV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Rencana awal mogok kerja yang akan dilakukan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dikritik Aliansi Pekerja SPBU.

Aksi mogok kerja itu tadinya akan dilakukan mulai hari ini, Rabu 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022, namun batal setelah sejumlah tuntutan salah satunya serikat pekerja terkait penyesuaian gaji karena tak naik sejak 2020 dikabulkan direksi Pertamina.

Soal rencana awal mogol kerja tersebut, seperti dikutip dari Kompas.com, Ketua Aliansi Pekerja SPBU Dadan Suryana mengatakan, ada kejanggalan dalam tuntutan FSPPB yang memprotes rencana pemotongan gaji. FSPPB juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Dirut Pertamina Nicke Widyawati.

"Aneh saja saya kira, gaji mereka ada yang sampai Rp70 juta sebulan, lalu (mau) bikin aksi mogok seperti itu, saya pikir janggal saja," kata Dadan.

Ia menilai, kinerja Nicke sejauh ini tidak ada masalah, sehingga akan aneh jika tiba-tiba dicopot tanpa ada alasan yang jelas.

Baca Juga: Gaji Naik, Serikat Pekerja Pertamina Batal Mogok Kerja Besar-besaran

"Emang kasusnya apa sih sampai harus dicopot? Sejauh ini saya pikir enggak ada masalah kok. Jangan sampai deh, aksi ini karena ada yang ingin jabatan Dirut di Pertamina, ya jangan begitulah," ujar Dadan.

Menurutnya, seharusnya pegawai Pertamina bersyukur karena sudah mendapatkan gaji yang sangat besar. Sebab para gaji para pekerja di SPBU banyak yang masih di bawah upah minimum regional (UMR).

Ia pun menyarankan agar FSPPB berpikir ulang untuk melaksanakan mogok kerja tersebut. Apalagi, akibat dari aksi mogok akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan.

"Ini kan tempat kita cari makan, mereka gaji besar enak, tabungan banyak. Kita di sini yang gaji pas-pasan sempat Pertamina ini gak jalan gara-gara mereka mogok kerja. Kitanya bagaimana coba? Coba pikir-pikir lagi deh, banyak-banyak bersyukur lah hidup ini mah," tutur Dadan.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU