> >

Siap-Siap, Empat Kripto Ini Diprediksi Cuan pada 2022!

Ekonomi dan bisnis | 24 Desember 2021, 06:10 WIB
Mata uang kripto yang diprediksi cuan alias mendatangkan keuntungan di tahun 2022. (Sumber: Shutterstock/Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Investasi di bidang kripto atau cryptocurrency diprediksi masih akan menjadi primadona banyak orang di tahun 2022 yang akan segera datang.

Kripto-kripto yang sudah besar kapitalisasinya macam Bitcoin dan Ethereum masih tetap menjadi pilihan para investor.

Terlebih lagi harga Bitcoin saat ini berada di harga Rp690 juta dan Ethereum di angka Rp55 juta.

Meski begitu, banyak koin-koin lain yang diprediksi bisa cuan alias mendatangkan keuntungan bagi para investor.

Berikut adalah empat kripto yang diprediksi bisa mendatangkan cuan di tahun 2022:

Baca Juga: Shiba Inu dan Dogecoin Berkejaran Demi Jadi Aset Kripto Terbesar ke-9 di Dunia

1. Shiba Inu (SHIB)

Meme koin meledak di tahun 2021 saat Dogecoin mampu mencapai harga tertingginya pada bulan Mei lalu di mana mampu menembus harga Rp10 ribu.

Kesuksesan Dogecoin tersebut kemudian diikuti oleh meme koin lainnya yakni Shiba Inu (SHIB). SHIB yang saat dirilis pertama kali dijual dengan harga sangat murah mencapai harga tertingginya pada bulan Oktober 2021.

Jika dihitung secara presentase, harga SHIB telah naik hingga jutaan persen dan mempunyai kapitalisasi pasar hampir USD40 miliar. Namun sejak harga tertinggi tersebut, kini SHIB mulai runtuh dengan kapitalisasi pasarnya tergerus 50 persen.

Akan tetapi para Shiba Army (julukan pemegang SHIB) percaya bahwa koin andalannya itu akan bangkit di tahun 2022.

Terlebih lagi Shiba Inu akan membawa beberapa pembaruan yang akan semakin menarik minat banyak investor.

Kita tunggu saja apakah Shiba Inu bisa kembali meroket atau justru semakin tersungkur seperti meme koin lainnya.

2. Solana (SOL)

Saat ini mata uang kripto terbesar kelima di dunia dengan kapitalisasi pasar melebihi USD62 miliar, Solana telah mengalami kenaikan yang luar biasa pada tahun 2021.

Setelah memasuki tahun perdagangan dengan harga kurang dari USD2 (Rp27 ribu), ia mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar USD260 (Rp3,7 juta) pada awal November, dan sekarang diperdagangkan di harga sekitar USD200 (Rp2,9 juta).

SOL adalah token asli dari jaringan blockchain Solana, dan nilainya yang meroket juga mencerminkan prospek pertumbuhan Solana.

Blockchain ini mendapat pujian  dari Sam Bankman-Fried, pendiri dan CEO pertukaran crypto FTX karena kecepatan pemrosesan transaksinya yang kuat. Sam menyebut Solana lebih unggul daripada Ethereum.

Jika Solana terus tumbuh kehadirannya, pemegang SOL bisa menemukan diri mereka di bulan alias to the moon

Baca Juga: Harga 8 Aset Kripto Terbesar Melemah di Perdagangan Hari ini

3. Cardano (ADA)

Tepat di belakang SOL dengan kapitalisasi pasar sebesar USD55 miliar ada kripto bernama Cardano, yang juga mengalami kenaikan meteorik pada tahun 2021.

Token diperdagangkan tahun ini dengan harga kurang dari USD0,20 dan menguat hingga melampaui USD3 pada awal September - menjadikan Cardano cryptocurrency terbesar ketiga di dunia di dunia.

Namun ADA mulai menurun sejak berada di puncak pada bulan Mei, dan sekarang diperdagangkan pada USD1,66 (Rp20 ribu).

Cardano adalah gagasan dari salah satu pendiri Ethereum Charles Hoskinson, yang meninggalkan Ethereum setelah tidak setuju dengan desain Vitalik Buterin untuk menjaga agar blockchain tetap non-profit.

Cardano kini telah dikenal banyak investor dengan caranya sendiri. Tetapi dengan penurunan ADA dalam beberapa bulan terakhir,  2022 bisa menjadi tahun yang sulit atau justru malah bangkit menuju harga tertinggi.

4. Avalanche (AVAX)

Tak seperti namanya, Avalanche menjadi salah satu kripto yang sangat panas tahun ini. 

Pada awal tahun 2021, AVAX diperdagangkan di harga sekitar USD3 (Rp40 ribu). Dan pada akhir November, Avalanche  mencapai harga tertinggi sepanjang masa melebihi USD146 (Rp2 juta) dan melampaui Dogecoin untuk menjadi salah satu dari 10 cryptocurrency terbesar di dunia.

Sekarang Avalanche diperdagangkan diharga USD116 (Rp1,7 juta) dengan kapitalisasi pasar melebihi USD26 miliar.

AVAX adalah token asli dari blockchain Avalanche, salah satu saingan Ethereum yang muncul di ranah kontrak pintar. 

Baru-baru ini Avalanche menjalin kerja sama dengan perusahaan konsultan Deloitte.

Kesepakatan dengan Deloitte memberikan Avalanche nilai kredibilitas yang patut ditiru, dan pada 2022 blockchain dan token AVAX bisa jadi akan kembali menuju harga tertinggi yang baru.

 

CATATAN: Artikel ini sama sekali tidak mengandung ajakan untuk berinvestasi di koin-koin tertentu. Do your own research!

Baca Juga: Apa Itu Bitcoin dan Mata Uang Kripto? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Harganya

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Fortune.com


TERBARU