> >

Ibu-ibu Kota Surabaya Keluhkan Kenaikan Harga Minyak Goreng, Operasi Pasar Diminta Merata

Ekonomi dan bisnis | 2 Desember 2021, 15:39 WIB
Ilustrasi minyak goreng murah. Kementerian Perdagangan akan menyalurkan 11 juta liter minyak goreng murah ke 45.000 pedagang. Minyak goreng itu akan dijual seharga Rp14.000 per liter (25/11/2021). (Sumber: Antara )

SURABAYA, KOMPAS.TV – Sejumlah warga di Kota Surabaya, Jawa Timur meminta operasi minyak goreng yang digelar pemerintah kota (pemkot) setempat merata. Dengan kata lain tidak terpusat di satu titik wilayah saja.

Permintaan itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah yang menerima masukan langsung dari ibu-ibu di wilayahnya.

Pasalnya, banyak warga di Surabaya yang mengeluh dengan harga minyak goreng, baik kemasan maupun curah yang terus melambung tinggi dalam sebulan terakhir ini.

Apalagi, kenaikan minyak goreng tersebut bertepatan dengan menjelang perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022

"Pengeluaran uang belanja yang dikeluarkan ibu-ibu juga membengkak," ujar politikus PKB ini, Kamis (2/12/2021).

Oleh sebab itu, pihaknya mendesak Pemkot Surabaya menggelar operasi pasar minyak goreng secara rutin dan merata. Selain itu operasi pasar yang digelar dengan harga di bawah harga pasar.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng Penyebab Inflasi November 0,37 Persen

Laila mengatakan saat ini tidak hanya harga minyak kemasan yang terus naik, melainkan juga minyak goreng curah.

Harga minyak goreng kemasan di pasaran yang semula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sekitar Rp 11.000 per liter meningkat menjadi Rp 14.000 hingga Rp 19.000 per liter. Begitu juga minyak goreng curah biasanya Rp 10.000 per liter kini Rp 15.000 per liter.

Sampai saat ini, ia menyampaikan operasi pasar harus dilakukan secara terus menerus, khususnya di wilayah perkampungan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU