> >

IBC Ingin Akuisisi Produsen Mobil Listrik Jerman, Ahok: Tidak Layak Dibeli

Bumn | 24 November 2021, 13:54 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ia menikahi rencana akuisisi produsen mobil listrik asal Jerman oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) tidak layak.. (Sumber: KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Apalagi jika direksi beralasan, akuisisi itu untuk memperluas kemungkinan Indonesia masuk ke pasar mobil listrik Amerika dan China. Kedua pasar itu sudah dikuasai Tesla dan Wuling.

"Kita sudah punya aki, kita lebih baik ngembangin anak-anak ITS. Kalau Anda masih kurang ngerti, kenapa enggak ajak Wuling atau misalnya perusahaan China. Gue mau kembangin mobil pakai merk gue boleh ngak? boleh dong," ucap Ahok dalam kanal YouTube nya.

Langkah tersebut dulu pernah ditempuh oleh Bimantara dan Timor milik Tommy Soeharto.

BUMN lainnya yang memiliki saham di IBC adalah MIND ID, Antam, dan PLN yang masing-masing memiliki n porsi 25 persen saham.

Baca Juga: Beroperasi Otomatis, Cuma Ada 2 Petugas Ini di LRT Jabodebek

Dalam Indonesia Battery Corporation, MIND ID bersama Antam berperan untuk menyediakan bijih nikel. Pertamina menjalankan bisnis manufaktur produk hilir meliputi pembuatan baterai cell, baterai pack, dan ESS.

Sedangkan PLN akan berperan untuk pembuatan sel baterai, penyediaan infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan pengintegrasian sistem manajemen energi (energy management system/EMS).

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU