> >

Elpiji Bakal Diganti ke DME Tahun 2035, Ketahui Apa Itu DME

Ekonomi dan bisnis | 17 November 2021, 12:59 WIB
ILUSTRASI. Contoh tabung DME yang dipamerkan oleh PT Pertamina, PT Bukit Asam, dan Air Products and Chemical Inc (Sumber: Kontan.co.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mendorong program untuk mensubtitusi Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME).

Penggantian konsumsi gas elpiji atau LPG ke DME ini ditargetkan berlangsung pada 2035. Untuk lebih jelasnya tentang DME, berikut fakta-faktanya, dilansir dari Kompas.com:

  • DME

DME merupakan hasil olahan atau pemrosesan dari batubara berkalori rendah. Program gasifikasi batubara atau DME, dapat meningkatkan nilai tambah batubara.

Sebenarnya, proses gasifikasi batu bara tidak hanya menghasilkan DME, tetapi juga bahan bakar lain dan bahan baku industri kimia.

  •  Karakteristik DME

DME merupakan senyawa bening, tidak berwarna, yang ramah lingkungan dan tak beracun. Senyawa ini mempunyai kemiripan dengan komponen elpiji. Namun, panas yang dihasilkan oleh DME sedikit lebih rendah dibandingkan LPG.

Selain itu, DME terdiri dari propan dan butana, sehingga penanganannya dapat diterapkan seperti gas elpiji.

Baca Juga: Pertamina Beber Tanda-tanda Gas Elpiji 3 Kg yang Sebaiknya Tidak Dibeli Masyarakat

  • Sumber DME

DME berasal dari berbagai sumber, baik bahan bakar fosil maupun yang dapat diperbarui. DME juga diklaim tidak merusak ozon, tidak menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, dan mempunyai nyala api biru.

DME mempunyai kesetaraan energi dengan LPG berkisar 1,58-1,76, dengan nilai kalor atau panas sebesar 30,5 MJ/kg.

  • Efisiensi DME

Dalam uji coba yang dilakukan, efisiensi kompor LPG berkisar 53,75-59,13 persen dan efisiensi kompor DME sekitar 64,7-68,9 persen. Sebagai tambahan informasi, proyek coal to DME dilakukan oleh PT Bukit Asam yang bekerjasama dengan PT Pertamina dan Air Conduct di Tanjung Enim, Sumatera Selaan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU