> >

Dampak La Nina Jelang Nataru, Minyak Goreng-Cabai Terancam Langka dan Mahal

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2021, 12:18 WIB
Harga minyak goreng baik curah maupun bermerek terus merangkak naik. Kini harga minyak goreng menembus Rp20.000 per kilogram (26/10/2021). (Sumber: iStock)

Ia juga meminta pemerintah mengantisipasi dampak La Nina terhadap komoditi pangan. Pemerintah harus memiliki data pasokan dan kebutuhan yang akurat, agar bisa mengantisipasi kelangkaan pasokan jelang akhir tahun dan dampak La Nina.

"Perlu data, ada efek ngga Nataru pada distribusi pangan, ada ngga? Jika beberapa komoditas itu bergantung pada cuaca seperti kayak La Lina ada hambatan ngga? Kemudian sejauh mana hambatannya? berapa produksi? Semua itu bisa diukur jika Pemerintah punya punya data," ujar Abdullah.

"Kementerian Pertanian dalam hal ini ini kami anggap kurang untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang terjadi," ujarnya.

Kenaikan harga minyak goreng sebenarnya sudah terjadi sejak April lalu. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, hal itu disebabkan periode supercycle.

Baca Juga: Ini Daftar 15 Bengkel yang Layani Uji Emisi Gratis, Buruan Sebelum Ditilang

Commodity supercycle merupakan periode di mana harga-harga komoditas mengalami kenaikan dalam waktu panjang. Biasanya periode ini terjadi setelah krisis.

Saat ini, supersiklus komoditas disebabkan pandemi Covid-19, bergesernya masa tanam dan panen, hingga mahalnya biaya pengiriman lewat kontainer.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU