> >

Hati-hati Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai, PT KAI Imbau Masyarakat Agar Lebih Teliti

Ekonomi dan bisnis | 1 November 2021, 12:56 WIB
PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka rekruitmen pegawai. (Sumber: kai.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan dengan modus rekrutmen pegawai KAI.

“Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. Dimohon mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrutmen,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/11/2021).

Diketahui, beberapa waktu ini muncul modus penipuan berupa pesan berantai lewat WhatsApp terkait lowongan KAI yang dikirimkan melalui email. Selain itu, Joni juga menyebut, terdapat modus lainnya berupa surat undangan rekrutmen yang mengharuskan peserta untuk menggunakan agen perjalanan tertentu.

Dari situ, Ia menegaskan semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121_.

"Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut, agar masyarakat dapat mengabaikannya," tuturnya.

Baca Juga: PT KAI Tunda Pengumuman Rekrutmen, Diganti Jadi Jumat 15 Oktober 2021

Joni menambahkan, KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email.

Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja.

Jika menemukan informasi yang meragukan agar segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang perusahaan.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut,” terang Joni.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU