> >

Serikat Karyawan Laporkan Dirut Garuda Pakai Fasilitas Kantor Buat Liburan Keluarga ke Meneg BUMN

Bumn | 27 Oktober 2021, 15:21 WIB
Dirut Garuda Irfan Setiaputra disebut menggunakan fasilitas kantor untuk mengajak keluarganya berlibur oleh Serikat Karyawan Garuda (27/10/2021). (Sumber: Instagram @setiaputrairfan)

Sekarga menyayangkan tindakan Irfan. Hal ini mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang Direktur Utama.

"Kami berpendapat seharusnya seorang Dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu Manager, Senior Manager, atau Vice President oleh Direktur Utama sebelumnya," tutur Dwi.

Menurut Sekarga, setelah menghadiri acara IATA 3-5 Oktober, Irfan lanjut berlibur bersama keluarga dan baru kembali ke Jakarta pada 16 Oktober 2021.

Sementara itu, Dirut Garuda Irfan Setiaputra enggan berkomentar banyak. Ia mengaku ingin fokus mengurus restrukturisasi utang Garuda.

Baca Juga: Citilink Hentikan Penerbangan dari dan Menuju Bandara JB Soedirman, Kok Mirip Kertajati

"Saya fokusnya membereskan restrukturisasi Garuda dan menyiapkan Garuda setelah restrukturisasi saja, baik dari sisi bisnis, operasional maupun values," ucap Irfan ketika dikonfirmasi Kompas TV, Rabu (28/10/2021).

Garuda Indonesia mempunyai utang lebih dari Rp70 triliun. Jika tidak diselesaikan, utang itu akan bertambah Rp1 triliun setiap tahunnya.

Garuda juga sedang menghadapi gugatan PKPU dari PT Mitra Buana Koorporindo yang merupakan kreditur Garuda, yang menyediakan solusi teknologi informasi. Jika gugatan dikabulkan, Garuda Indonesia bisa dinyatakan pailit.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Keuangan Garuda Tidak Sehat Saat Garap Rute Internasional

Menteri BUMN Erick Thohir meminta Garuda fokus dengan penerbangan domestik saja. Lantaran keuangan Garuda mulai tidak sehat sejak menggarap rute internasional.

Garuda harus menyewa pesawat dari puluhan lessor atau pihak yang menyewakan pesawat. Belum lagi ada indikasi korupsi dari penyewaan pesawat.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU