> >

Pacific Exposition II Resmi Dibuka, Menlu: Kita Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2021, 15:10 WIB
Para pemimpin dan menteri dari negara-negara Pasifik hadir dalam upacara pembukaan Pacific Exposition II, Rabu, 27 Oktober 2021 yang diselenggarakan secara virtual. Acara yang digagas KBRI Wellington ini merupakan pameran perdagangan dan investasi paling komprehensif di kawasan Pasifik. (Sumber: tangkap layar youtube KBRI Wellington)

WELLINGTON, KOMPAS.TV – Pameran perdagangan paling komprehensif di wilayah Pasifik, yang diinisiasi oleh KBRI Wellington, resmi dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (27/10/2021).

Dalam pidatonya, Menlu Retno menyatakan bahwa Pacific Exposition merefleksikan komitmen Indonesia sebagai bagian dari Pasifik untuk memandu era baru kemitraan di Pasifik.

Menurut Retno, di masa depan, ada tiga poin yang menjadi arah bagi kemitraan Pasifik. Pertama adalah menyatukan kekuatan bersama untuk menghadapi permasalahan bersama. 

Permasalahan yang dihadapi bangsa-bangsa Pasifik adalah perubahan iklim, bencana alam, konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Indonesia Siap Pulihkan Ekonomi Lewat Pacific Exposition 2021

“Di Indonesia ada ungkapan yang menyebutkan bahwa tetangga kita adalah keluarga terdekat kita. Sebagai keluarga, kita harus saling menolong di masa sulit,” ujar Retno.

Poin kedua adalah berkontribusi untuk menciptakan lingkungan regional yang kondusif dan kolaborasi yang lebih kuat di dalam kawasan.

“Kita mempromosikan dialog, bukan persaingan. Kolaborasi, bukan kompetisi,” tambahnya.

Sedangkan poin ketiga adalah memulai perjalanan untuk bangkit kembali setelah pandemi.

Sebagai salah satu usaha untuk membangkitkan kembali ekonomi setelah pandemi, Pacific Exposition II mempromosikan perdagangan dan investasi. Selain itu, kegiatan ini juga akan meningkatkan kerjasama di bidang infrastruktur kesehatan, pariwisata setelah pandemi, ekonomi digital, serta ekonomi hijau dan biru.

Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyatakan, Pacific Exposition II cukup menantang karena diadakan dalam suasana pandemi.

Karena itulah, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengadakan acara ini dalam bentuk virtual.

Meski diadakan virtual, namun jumlah peserta meningkat dibandingkan Pacific Exposition I tahun 2019 lalu.

Tahun ini, sebanyak 18 negara Pasifik menjadi peserta; seperti Australia, Selandia Baru, Fiji, Guam, Kiribati, Niue, dan lain sebagainya. 

Selain itu, sebanyak 312 perusahaan berpartisipasi dalam pameran virtual untuk mengisi 200 virtual booth dalam pameran perdagangan. 

Lima forum diskusi juga akan diadakan dalam acara ini. Diskusi akan membahas topik-topik yang hangat di kawasan Pasifik seperti perdagangan, investasi, perikanan, kesehatan dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Enam Provinsi Siap Tawarkan Peluang Investasi di Pacific Exposition II

“Sebagian besar peserta pameran telah mendaftar untuk saling mencocokkan bisnis, dan kami berharap dapat memiliki lebih banyak perusahaan yang terlibat dalam program ini,” ujar Tantowi yang juga merupakan Duta Besar RI keliling untuk kawasan Pasifik ini.

Pacific Exposition II merupakan pameran virtual yang akan diselenggarakan pada 27-30 Oktober 2021. Pameran ini bertujuan untuk memberikan akses pasar internasional bagi negara-negara Pasifik untuk mempromosikan peluang investasi dan tujuan wisata mereka. 

Dalam Pacific Exposition I yang diselenggarakan tahun 2019, acara ini mencatat komitmen bisnis sebesar AS$ 70,3 juta atau kurang lebih Rp 1 triliun dan menarik lebih dari 5.000 pengunjung. 


   
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU