> >

Sri Mulyani: Pemerintah Habiskan Rp54,7 T untuk Vaksin dan Perawatan Pasien Covid-19

Kebijakan | 25 Oktober 2021, 18:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan belanja negara untuk pengadaan vaksin Covid-19, bantuan untuk UMKM hingga perawatan pasien Covid-19. (Sumber: Kementerian Keuangan )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan gelontoran dana pemerintah untuk pengadaan vaksin Covid-19. Menurut Sri Mulyani, pemerintah telah mengeluarkan Rp21,1 triliun untuk 107,3 juta dosis vaksin.

Sri Mulyani memaparkan data itu dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara virtual pada Senin (25/10/2021).

Ia menyebut, biaya pengadaan vaksin Covid-19 ini sesuai catatan pada Januari-September 2021.

"Untuk vaksin sudah diberikan kepada pengadaan 91,1 juta dosis pertama dan 51,1 juta dosis kedua," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Keuangan Garuda Tidak Sehat Saat Garap Rute Internasional

Hingga 25 Oktober 2021 hari ini, penerima dua dosis vaksin Covid-19 di Indonesia telah mencapai 68.264.009 orang.

Penduduk Indonesia yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 sudah mencapai 68.264.009 orang berkat penambahan 348.569 penerima vaksin dosis kedua pada Senin ini.

Sementara, masyarakat yang menerima vaksin dosis pertama mencapai 113.424.379 orang sampai hari ini.

Untuk penerima vaksin ketiga atau booster, yang saat masih diberikan khusus untuk tenaga kesehatan, telah mencapai 1.107.424 orang.

Dengan itu, total ada sekitar 251,06 juta dosis vaksin yang telah diterima masyarakat. Jumlah itu lebih besar dari total vaksin dari pengadaan oleh pemerintah.

Hal ini berkat hibah vaksin dari sejumlah negara dan organisasi dunia, seperti Gavi-Covax, Amerika Serikat dan Selandia Baru.

Berkat itu, Indonesia kini mencapai 32,78 persen dari target 208 juta orang yang harus mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 agar memiliki kekebalan kelompok.

Baca Juga: Buka Objek Wisata di PPKM Level 2, Bantul Raih Pendapatan Rp464 Juta

Di sisi lain, pemerintah juga telah menyalurkan dana sebesar Rp33,6 triliun untuk biaya perawatan pasien Covid-19 per September 2021 bagi 511,7 ribu pasien.

Dengan pengeluaran-pengeluaran itu, Kementerian Kesehatan membelanjakan barang paling banyak di antara kementerian/lembaga lain hingga akhir triwulan III-2021.

Kemenkes sudah membelanjakan Rp78,8 triliun, jauh lebih besar dari periode sama tahun 2020, yaitu Rp18,5 triliun, atau naik 326,6 persen (year-on-year/yoy).

Pemerintah juga banyak mencairkan dana untuk bantuan untuk UMKM. Total pemerintah menyalurkan Rp15,2 triliun untuk 12,7 juta usaha mikro.

"Terdapat pula, bantuan operasi sekolah (BOS) senilai Rp8,3 triliun untuk 7,7 juta para siswa yang ada di bawah Kementerian Agama," ujar Sri Mulyani.

Kemudian, manfaat lainnya yang dirasakan masyarakat dari belanja barang kementerian/lembaga adalah dari volume penyaluran subsidi selisih harga biodiesel sebanyak 69,4 juta kilometer yang bernilai Rp35,7 triliun.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja barang kementerian/lembaga tumbuh 42,4 persen (yoy) pada September 2021, melonjak tinggi dibandingkan pertumbuhan di September 2020 yakni 9,1 persen (yoy).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ada Ancaman Krisis Berikutnya Setelah Pandemi Covid-19

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU