> >

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.000 Triliun, Kata BI Masih Aman

Ekonomi dan bisnis | 15 Oktober 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. BI mencatat ULN Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 423,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp6.013 T (15/10/2021). (Sumber: Kompas.com)

"Alokasi SDR dari IMF ini pada dasarnya merupakan kategori khusus dan tidak dikategorikan sebagai pinjaman, karena tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang dan kewajiban yang akan jatuh tempo ke depan," kata M Nur.

Dalam hal ini, negara anggota yang menerima alokasi SDR akan mendapatkan tambahan likuiditas dalam bentuk cadangan devisa dan sekaligus menambah kewajiban jangka panjangnya dalam jumlah yang sama.

Alokasi SDR dari IMF juga tidak menambah beban bunga utang karena biaya atas kewajiban SDR ditetapkan dengan tingkat yang sama dengan bunga penerimaan cadangan devisa.

Sementara ULN swasta Agustus 2021 turun 1,2 persen (yoy). Hal itu terutama disebabkan menurunnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 6,0 persen (yoy).

Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga menurun dari 1,4 persen (yoy) pada Juli 2021 menjadi sebesar 0,1 persen (yoy) pada Agustus 2022.

Baca Juga: Faisal Basri: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Kiamat Tidak Balik Modal

Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Agustus 2021 tercatat sebesar 206,8 miliar dolar AS, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 207,4 miliar dolar AS.

"Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,6 persen dari total ULN swasta," kata M Nur.

ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,5 persen terhadap total ULN swasta.

Dengan seluruh peningkatan itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 37,2 persen. Meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,6 persen.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5 persen dari total ULN," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU