> >

Buruk Bagi Ekosistem Pesisir, Pertamina Diminta Tak Buru-buru Simpulkan Ceceran Minyak Sudah Tak Ada

Bumn | 30 September 2021, 11:27 WIB
Pertamina melalui anak perusahaannya yakni PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) menemukan cadangan minyak dan gas bumi (Migas)  di Kepulauan Seribu, Jakarta. (Sumber: Dok. Pertamina)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Pamuji Lestari mengatakan, meski pencemaran oil sheen di perairan Idi telah ditangani oleh Pertamina dengan perkiraan selesai di akhir Oktober mendatang, ia tetap meminta Pertamina untuk fokus dalam menangani dan menyelesaikan tumpahan minyak yang ada di perairan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur.

Hal ini untuk mencegah peristiwa yang sama tidak terjadi kembali.

“Kami akan turun ke lapangan secara terpadu dari unsur KKP, Pertamina, Pemda Provinsi dan Kabupaten untuk melihat sektor-sektor dan nelayan yang terdampak atas kejadian tumpahan minyak ini,” ujarnya.

Sementara, Kepala Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) I Nyoman Radiarta menyebutkan pemantauan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) BRSDMKP menggunakan citra radar Sentinel-1 periode 3 Agustus hingga 20 September 2021 menunjukkan tumpahan minyak seluas 597,06 kilometer persegi dengan rata-rata tumpahan per hari seluas 66,34 kilometer persegi.

Menurut Nyoman perlu kolaborasi kajian pemodelan antara PT Pertamina dengan hasil pemodelan Tim BROL sehingga mendapatkan data yang lebih komprehensif.

Selain itu, kolaborasi pemodelan, kajian dampak tumpahan minyak terhadap masyarakat dan nelayan serta ekosistem di sekitar lokasi kejadian juga sangat penting untuk dilakukan.

Baca Juga: KKP Panggil Pertamina terkait Kasus Darurat Tumpahan Minyak di Aceh

Ia juga mengingatkan, agar pihak Pertamina diharapkan tidak terburu-buru menyimpulkan sudah tidak ditemukan ceceran minyak yang berdampak pada ekosistem di pesisir.

Kronologis

Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi Regional 1 menerangkan kronologis terjadinya tumpahan minyak tersebut disebabkan putusnya pipa di dasar laut yang menyebabkan munculnya gelembung gas (bubble) disertai keluarnya minyak mentah.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU