> >

Obligor BLBI Suyanto Gondokusumo Minta Satgas Juga Tagih Pemilik Bank Dharmala Lainnya

Ekonomi dan bisnis | 24 September 2021, 13:23 WIB
Kuasa hukum obligor BLBI Suyanto Gondokusumo, Jamaslin James Purba, memberikan keterangan kepada wartawan saat akan memasuki gedung Kementerian Keuangan, Jumat (24/9/2021). (Sumber: Kompas.com/NURUL ULYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Obligor penerima dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Suyanto Gondokusumo mengirim kuasa hukumnya, Jamaslin James Purba, untuk menemui Satgas BLBI hari ini, Jumat (24/9/2021). Hal itu dilakukan Suyanto setelah panggilan yang ketiga oleh Satgas BLBI.

Jamaslin menjelaskan, kliennya ingin menyelesaikan dan memperjelas utang eks Bank Dharmala sebesar Rp904,47 miliar. Menurutnya, pemilik Bank Dharmala bukan hanya Suyanto.

"Ada panggilan melalui media Kompas. Intinya klien kita, Pak Suyanto, ini dipanggil dalam rangka BLBI. Kita melihat peran beliau seperti apa, sih, di perkara BLBI itu," kata Jamaslin kepada media, saat akan masuk ke Gedung Syafrudin Prawiranegara Kementerian Keuangan.

"Harusnya jangan semuanya ke satu orang dong. Misalnya dari sekian pemegang saham yang tanda tangan perjanjian penyelesaian pemegang saham itu, si ini berapa. Proporsional sesuai dengan saham masing-masing," tambahnya.

Baca Juga: Punya Utang Rp904 M, Satgas BLBI Panggil Pemilik Eks Bank Dharmala Suyanto Gondokusumo

Lantas mengapa Suyanto Gondokusumo baru menjawab setelah panggilan ketiga? Jamaslin mengaku, panggilan pertama dan kedua tidak sampai kepada kliennya.

"Ya kita tidak dapat panggilan pertama, kedua karena mungkin langsung ke alamat beliau tapi kan beliau saat ini tidak ada di Indonesia, beliau kan ada di Singapura," jelasnya.

Jamaslin bercerita, Suyanto meninggalkan Indonesia dan menetap di Singapura sejak kerusuhan tahun 1998. Kliennya baru mengetahui adanya panggilan dari Satgas BLBI setelah diumumkan di surat kabar nasional.

"Beliau menetap di sana, dan ini panggilan sampai ya setelah melalui surat kabar tadi kita lihat, kemudian kita berkomunikasi ya tolong dibantu untuk menghadiri undangan sebagai itikad baik dulu. Jadi jangan dianggap mangkir ya karena kan panggilan 1-2 nggak ada lewat surat kabar kan," tutur Jamaslin.

Baca Juga: Satgas BLBI Gandeng Bareskrim Usut Pengalihan Aset BLBI Jadi Perumahan

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU