> >

Denni Puspa: 90 Persen dari Angkatan Kerja Indonesia Belum Pernah Ikut Pelatihan Bersertifikat

Kebijakan | 17 September 2021, 13:37 WIB
Ilustrasi pekerja pabrik. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan salah satu tantangan ketenagakerjaan Indonesia adalah kualitas suplai tenaga kerja.

Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan kuliah umum dalam ‘Forum Pembangunan Indonesia’.

Menurut Denni, dari 135 juta angkatan kerja Indonesia, 90 persen dari mereka belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.

Begitu juga dengan 7 juta penganggur di Indonesia. Sebanyak 91 persen dari mereka belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.

Baca Juga: Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 20? Berikut Cara Ikut Pelatihannya

“Sayangnya, baik perusahaan maupun pekerja kita cenderung tak peduli dengan skilling, upskilling, dan reskilling sebagai upaya peningkatan kualitas angkatan kerja,” ujar Denni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/9/2021).

Denni mengatakan menurut hasil penelitian Bank Dunia, para pekerja menempatkan pelatihan atau peningkatan skill di peringkat paling akhir dalam prioritas pengeluaran pribadinya.

Sebanyak 64 persen tidak mengikuti pelatihan peningkatan skill karena merasa tidak tersedia pelatihan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya.

Begitu pula dari sisi manajemen. Hanya 44 perusahaan yang memberikan pelatihan kepada pekerja karena merasa tidak ada kebutuhan untuk itu.

Baca Juga: Segera Daftar, Kartu Prakerja Gelombang 21 Hanya Dibuka untuk 754.929 Kuota

“Kondisi ini menunjukkan terjadinya kegagalan pasar dalam menghasilkan tingkat pelatihan kerja yang optimal,” ujar Denni.

Program Kartu Prakerja, kata dia, merupakan alternatif untuk menjawab tantangan tersebut.

Meski, ada sifat semi-bansos (bantuan sosial) yang diembannya, namun program Kartu Prakerja dapat memberikan beasiswa pelatihan.

Program Kartu Prakerja mendisrupsi pasar pelatihan kerja, dari yang semula top down menjadi on demand.

Selain itu, program pelatihan dalam Kartu Prakerja menghidupkan pasar peningkatan keterampilan.

Denni menjelaskan di program Kartu Prakerja antar lembaga pelatihan yang jumlahnya ratusan, bersaing memberikan layanan dan harga terbaik bagi konsumen.

Baca Juga: Potret Kegiatan di Kelas Keterampilan bagi Para Pencari Kerja di Sorong, Papua Barat

Denni Purbasari mengungkapkan, mengikuti pelatihan di Prakerja juga terbukti dapat meningkatkan pengetahuan peserta, yang diindikasikan dengan nilai pre-test dan post-test.

“Hasil survei BPS menunjukkan bahwa 91 persen peserta mengatakan keterampilan kerja mereka meningkat. Hal ini selaras dengan evaluasi Manajemen Pelaksana di mana skor pre-test peserta meningkat dari awalnya 59 menjadi 73 pada saat post-test,” ujar Denni.

Sejak dicanangkan pada April 2020 lalu, program Kartu Prakerja telah memberi dampak bagi 10,6 juta penerima manfaat dan sudah membuka 21 gelombang peserta.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU