> >

Wagub Jabar Klaim Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Ciemas Bakal Terbesar Se-Asia

Ekonomi dan bisnis | 9 September 2021, 10:26 WIB
Kincir-kincir angin berjajar milik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/2/2019). (Sumber: Kompas.id)

SUKABUMI, KOMPAS.TV – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat diperkirakan mampu memproduksi listrik 150 Megawatt. Hal ini dipastikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"PLTB di Kecamatan Ciemas ini akan menjadi yang terbesar di Asia, saat ini eksplorasi sudah dilakukan sehingga pembangunan dipastikan terlaksana," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Sukabumi, Rabu, (8/9/2021).

Diketahui, Kecamatan Ciemas sejak lama sudah diprioritaskan menjadi lokasi pembangunan PLTB karena memiliki sumber daya angin yang baik untuk membangkitkan tenaga listrik.Berbagai penelitian dari para ahli pun sudah dilakukan. Kemudian, setelah menunggu beberapa lama pembangunan ini bisa terealisasi.

Nantinya, lanjut Uu, manfaat dari pembangunan ini tidak hanya dirasakan untuk masyarakat di Kabupaten Sukabumi atau Jawa Barat saja tetapi nasional, karena bisa membantu memasok listrik untuk cadangan negara.

Selain itu, manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat Kabupaten Sukabumi khususnya yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan adalah penyerapan tenaga kerja mulai dari pembangunan hingga pengoperasiannya nanti.

Menjaring SDM

Menurut informasi yang diterimanya, untuk pengoperasian PLTB ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) sekitar 300 orang, tentu ini harus dimanfaatkan oleh warga asalkan memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan yang mengelola pembangkit listrik ini.

Baca Juga: PLTB Sidrap Mampu Aliri Listrik 80.000 Rumah

Oleh karena itu, agar masyarakat bisa memanfaatkan peluang itu, Pemprov Jabar membuat terobosan yang diawali dengan pendidikan untuk warga yang berkaitan dengan pengoperasian PLTB. Melihat, perlu keahlian khusus dalam pengoperasiannya.

Namun demikian, dalam rekruitmen tenaga kerja perusahaan wajib memprioritaskan warga sekitar dahulu.  “Jangan sampai masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi PLTB hanya menjadi penonton saja,” ujar Uu.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU