> >

Sri Mulyani Sebut Subsidi Listrik dan Elpiji Pengaruhi Inflasi

Kebijakan | 30 Agustus 2021, 17:31 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, subsidi epliji tiga kilogram dan listrik berbasis orang bisa memengaruhi inflasi pada 2022.

Alasannya, inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah ini berpotensi melonjak karena peralihan skema subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis orang.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah mulai mereformasi subsidi energi dari berbasis komoditas menjadi berbasis orang pada 2022. Reformasi ini bakal dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan banyak aspek, khususnya kondisi ekonomi masyarakat. 

Menurut Sri Mulyani, rendahnya inflasi 2022 seperti pada tahun ini tidak taken for granted dan banyak faktor yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Buru Aset BLBI, Sri Mulyani Sebut Bakal Periksa Sampai ke Keturunannya

"Ada (potensi kenaikan) administered price karena banyak policy di bidang subsidi. DPR dan pemerintah setuju untuk mulai menjadi lebih targeted, ini pasti ada pengaruhnya," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/8/2021).

Ia memperkirakan inflasi pada 2022 bisa saja tidak serendah inflasi 2021. Selain soal subsidi, tingkat inflasi pada 2022 juga dipengaruhi oleh normalisasi kebijakan The Fed (tapering off) dan disrupsi suplai karena pandemi Covid-19. 

RAPBN 2022 memproyeksikan inflasi 2,9 persen dengan range 2,5 persen sampai 3,3 persen. Target itu lebih rendah ketimbang proyeksi inflasi 2021 yang hanya 1,5 persen. 

"Bersyukur, pemulihan ekonomi tahun ini tidak dibarengi dengan kenaikan inflasi karena terjaganya kepercayaan konsumen," ucapnya.

Baca Juga: Aset BLBI Senilai Rp1,33 Triliun Digunakan Secara Tidak Sah, Sri Mulyani: Berada di Lippo Karawaci

Artinya, kepercayaan konsumen menjadi sinyal baik bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas harga.

Sri Mulyani juga menekankan pemerintah akan terus melakukan berbagai reformasistruktural untuk bisa memperbaiki dari sisi komunikasi, dari sisi distribusi suplai pasokan, dan pola seasonality yang biasanya memengaruhi inflasi.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU